- Oleh MC KOTA PADANG
- Selasa, 26 November 2024 | 12:21 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 28 September 2024 | 05:10 WIB - Redaktur: Untung S - 249
Jakarta, InfoPublik — PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND merilis prangko Non-Fungible Token (NFT) Seri Art Mural Cenderawasih, bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti Postel ke-79. Langkah itu merupakan terobosan penting bagi PT Pos Indonesia dalam memasuki era ekonomi digital.
"Ini salah satu terobosan PT Pos Indonesia dengan meluncurkan prangko NFT, dan saya kira ini langkah awal untuk memasuki ekonomi digital," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya usai Upacara Peringatan Hari Bhakti Postel ke-79 di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, Wamenkominfo turut menandatangani Sampul Hari Pertama (SHP), yang diterbitkan bersamaan dengan prangko NFT, lengkap dengan cap khusus untuk hari penerbitan.
Nezar Patria menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan bentuk adaptasi PT Pos Indonesia terhadap era digital. Ia mendorong perusahaan BUMN ini untuk terus mengembangkan inovasi lain yang sejalan dengan perkembangan teknologi.
"Kami harapkan PT Pos Indonesia terus membuat terobosan lain yang sesuai dengan pertumbuhan industri yang saat ini didominasi oleh teknologi digital," tegasnya.
Direktur PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan bahwa prangko NFT ini menjadi barang koleksi digital yang dapat dimiliki oleh siapa saja, bahkan bisa menjadi investasi menarik bagi para filatelis.
"NFT stamp ini lebih diposisikan sebagai barang koleksi, yang harganya akan terus naik, dan lebih mudah dimiliki oleh masyarakat di seluruh dunia," jelas Faizal.
Peluncuran prangko NFT pertama di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga di Asia Tenggara yang memiliki prangko NFT, setelah Thailand dan Malaysia. Selain versi digital, PT Pos Indonesia juga menerbitkan prangko ini dalam bentuk fisik, sehingga pembeli mendapatkan kedua versi tersebut.
"Ini twin stamp ya, jadi ada prangko fisik dan prangko digital," tandas Faizal, seraya berharap inovasi ini menarik minat generasi muda untuk kembali menggemari hobi filateli melalui kemudahan yang ditawarkan oleh prangko NFT.