Pengantar Kerja Berperan Strategis dalam Penempatan Tenaga Kerja yang Efektif dan Berkelanjutan

: Autumn Workshop Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan Rapat Koordinasi (Rakor) Ikatan Pengantar Kerja Seluruh Indonesia (IKAPERJASI)  di Jakarta pada  Kamis (12/9/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 13 September 2024 | 14:59 WIB - Redaktur: Untung S - 189


Jakarta, InfoPublik – Pengantar Kerja memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kemampuan pencari kerja. Tidak hanya membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang tepat, tetapi juga memastikan mereka memperoleh penghasilan yang layak untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat membuka Autumn Workshop Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan Rapat Koordinasi (Rakor) Ikatan Pengantar Kerja Seluruh Indonesia (IKAPERJASI) di Jakarta pada Kamis (12/9/2024).

“Pengantar Kerja adalah aktor utama dalam proses penempatan tenaga kerja, baik bagi pencari kerja maupun pemberi kerja. Peran ini sangat krusial dalam mempertemukan kebutuhan tenaga kerja dan perusahaan,” ujar Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan persnya.

Ida Fauziyah juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi Pengantar Kerja melalui berbagai pelatihan dan forum strategis seperti workshop dan Rakor. Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan profesionalisme Pengantar Kerja di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Menaker mengakui bahwa peran Pengantar Kerja tidaklah mudah. Tantangan seperti perubahan regulasi, kurangnya tenaga Pengantar Kerja, literasi digital yang belum memadai, serta rendahnya kepuasan layanan menjadi hambatan yang harus diatasi. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi, adaptasi terhadap perubahan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi hal penting untuk diutamakan.

“Pengembangan keterampilan, komunikasi yang efektif, serta pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” imbuhnya.

Dalam acara yang sama, Menaker juga mengapresiasi upaya Ditjen Binapenta dan PKK dalam meningkatkan kompetensi Pengantar Kerja, termasuk melalui kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Beberapa program kerja sama seperti Community of Practices, Benchmarking Summer Training di Jepang, dan Autumn Workshop telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan profesionalisme dan pengetahuan Pengantar Kerja.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat jiwa korsa Pengantar Kerja serta mendorong peningkatan kompetensi di tengah tantangan global yang terus berkembang.

Autumn Workshop yang berlangsung pada 12-13 September 2024 ini diikuti oleh 170 Pengantar Kerja secara onsite dan 1.000 peserta secara online. Sementara itu, Rakor IKAPERJASI diikuti oleh 50 peserta, termasuk Dewan Pengawas dan perwakilan anggota IKAPERJASI Periode 2021-2024.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 20:55 WIB
Sekjen Kemnaker: Pentingnya Penciptaan Lapangan Kerja Inklusif untik Dukung SDGs
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 14:04 WIB
Strategi Peningkatan Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Qatar Dibahas di Doha
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 00:05 WIB
Kemnaker Dorong K3 Jadi Budaya Kerja, Fokus Tingkatkan Kompetensi Ahli K3
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 1 Oktober 2024 | 10:15 WIB
Menutup Masa Jabatan, Menaker Ida Fauziyah Luncurkan Buku Optimisme Ketenagakerjaan