- Oleh MC KOTA BANJARBARU
- Sabtu, 23 November 2024 | 05:36 WIB
: Sebanyak 33 provinsi ikut meramaikan pawai budaya nusantara pada Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (Kreativesia) 2024 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Para peserta memamerkan pakaian adat dari masing-masing daerah. /Foto:andre/kemenpora
Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 33 provinsi turut memeriahkan Pawai Budaya Nusantara dalam rangka Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (Kreativesia) 2024 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Para peserta tampil dengan memamerkan pakaian adat dari daerah masing-masing.
Pawai budaya nusantara ini digelar di Kawasan Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan, Sabtu (31/8/2024). Rombongan peserta berjalan beriringan sepanjang satu kilometer, mengenakan berbagai busana adat yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
"Pawai budaya nusantara ini adalah bentuk penumbuhan kreativitas anak muda, sekaligus memperluas wawasan mereka tentang kearifan lokal," ujar Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Kemenpora, Tri Winarno, sebagaimana dilansir Media Resmi Kemenpora.
Asdep Tri menjelaskan bahwa dalam kesempatan ini, para peserta diharapkan menonjolkan karakteristik budaya daerah mereka. Mereka juga diminta untuk menyampaikan pesan dan makna dari pakaian adat yang dikenakan, termasuk properti lainnya yang digunakan.
"Peserta harus benar-benar menggunakan produk budaya mereka. Karakteristik budaya mereka harus kuat, karena Indonesia ini sangat luas dan beragam," tambahnya.
Selain itu, Asdep Tri juga menekankan bahwa kaum milenial memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal. Oleh karena itu, pendalaman pengetahuan tentang budaya perlu ditingkatkan.
"Ke depannya, kegiatan seperti ini harus lebih sering diadakan di berbagai daerah. Mari, anak muda, terus tingkatkan kreativitas di bidang masing-masing dan kembangkan agar bermanfaat bagi masyarakat luas," jelasnya.
Salah satu peserta pawai, Risma Sianipar, memamerkan kain ulos dari Sumatera Utara. Ulos, sebagai identitas budaya Batak, dipakai dengan kebanggaan dalam acara tersebut.
"Ulos harus dilestarikan. Kain ini telah ada sejak lama dan dikembangkan secara turun-temurun. Saya bersyukur bisa ikut serta dalam pawai budaya ini agar ulos lebih dikenal secara luas," pungkas Risma.