- Oleh Jhon Rico
- Kamis, 21 November 2024 | 14:42 WIB
: Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Anthonius Gregorius Angelo Lalu, Pr.,/Foto istimewa Hasil Tangkapan Layar Youtube FMB9
Jakarta, InfoPublik - Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo (Rm) Anthonius Gregorius Angelo Lalu, menyampaikan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia telah menarik minat luar biasa dari media internasional. Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan media telah mendaftar untuk meliput setiap rangkaian kunjungan Paus di Indonesia.
"Minat dari rekan-rekan media sangat besar. Hingga saat ini, kami telah menerima pendaftaran dari sekitar 703 media personil, termasuk 88 jurnalis yang akan mendampingi Paus dalam pesawat dari Roma ke Indonesia," ujar Rm. Anthonius Gregorius Angelo Lalu dalam dialog Forum Merdeka Barat Sembilan (FMB9) di Jakarta, Senin (26/8/2024).
Menurutnya, media yang mendaftar berasal dari berbagai negara di seluruh dunia, menunjukkan betapa besar minat global terhadap kunjungan Paus Fransiskus. "Kami menerima total 635 media yang akan meliput kunjungan ini di berbagai venue, meskipun kami harus selektif dalam menempatkan media di lokasi-lokasi tertentu, seperti Katedral dan Masjid Istiqlal," jelasnya.
Rm. Angelo menekankan bahwa minat besar ini bukan hanya tentang Paus Fransiskus sebagai seorang tokoh, tetapi juga tentang pesan-pesan perdamaian dan kemanusiaan yang dibawa olehnya. "Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang pemimpin yang dianggap sebagai 'bapak' oleh umatnya. Banyak orang merasa bahwa kunjungannya adalah momen penting untuk berjumpa dengan 'bapak' mereka dan sahabat-sahabatnya," tambahnya.
Antusiasme masyarakat juga sangat tinggi, hingga masih banyak yang bertanya apakah mereka masih bisa berpartisipasi dalam acara di Gelora Bung Karno (GBK) meskipun pendaftaran sudah ditutup berbulan-bulan sebelumnya. "Kerinduan untuk berjumpa dengan Paus sangat kuat, bahkan setelah pendaftaran ditutup, masih banyak yang berharap bisa ikut serta," katanya.
"Dapat dibayangkan, 86.000 umat akan berkumpul untuk berdoa dan mengikuti Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus, yang juga merupakan pemimpin negara Vatikan. Kami telah mempersiapkan 232 pembagi komuni yang harus melayani umat dalam waktu 1,5 jam," lanjut Rm. Angelo dalam keterangan persnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung, mengingat status Paus Fransiskus sebagai pemimpin agama dan kepala negara. "Kami mohon kepada semua umat yang hadir untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan, termasuk terkait lalu lintas dan aspek-aspek lainnya. Ini sangat penting demi kelancaran acara," ujarnya.
Terkait antusiasme umat, Rm. Angelo menyampaikan bahwa banyak dari mereka yang ingin hadir di GBK tetapi tidak mendapatkan tempat. Namun, panitia telah menyediakan kanal online agar umat yang tidak bisa hadir secara fisik tetap bisa mengikuti Misa dari rumah masing-masing. "Kami bersyukur meskipun tidak semua bisa hadir di GBK, umat tetap bisa ambil bagian melalui siaran online. Di Jakarta, gereja-gereja juga akan mengadakan Misa yang disiarkan secara online pada hari yang sama," jelasnya.
Mengenai pesan-pesan perdamaian yang akan disampaikan Paus Fransiskus, Romo Steven menegaskan bahwa ini adalah momen penting tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia internasional. "Di Indonesia, tantangan dalam membina kerukunan antarumat beragama cukup besar, terutama di kota-kota besar di mana orang seringkali tidak mengenal tetangganya. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat hubungan personal antarwarga untuk mengatasi tantangan ini," ujarnya.
Ia berharap seluruh umat dan masyarakat Indonesia untuk berdoa dan mendukung suksesnya kunjungan Paus Fransiskus, serta terus memperkuat kerukunan dan persaudaraan di tengah keberagaman.
Dengan minat global yang begitu besar terhadap kunjungan ini, diharapkan pesan-pesan perdamaian dan kemanusiaan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dapat memberikan dampak positif yang luas bagi Indonesia dan dunia internasional.