- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 24 Desember 2024 | 21:31 WIB
: Sejumlah menteri hadir pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres
Oleh Untung Sutomo, Sabtu, 17 Agustus 2024 | 18:19 WIB - Redaktur: Untung S - 364
IKN, InfoPublik - Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Sabtu (17/8/2024), menjadi momen istimewa yang tak hanya bersejarah, tetapi juga penuh warna. Para menteri Kabinet Indonesia Maju tampil memukau dengan ragam pakaian adat dari berbagai penjuru Nusantara, menambah semarak suasana perayaan kemerdekaan pertama di ibu kota baru.
Dikutip dari keterangan BPMI Setpres, salah satu yang menarik perhatian adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengenakan pakaian adat khas Kalimantan Timur. Dalam pernyataannya, Luhut menegaskan bahwa Ibu Kota Nusantara menjadi simbol era baru bagi Indonesia.
“Perasaan saya, kita telah keluar dari era kolonial, karena di Jakarta banyak gedung pemerintahan yang masih peninggalan zaman kolonial. Namun, sekarang kita melihat dari perencanaan hingga pembangunan semua dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia,” ungkapnya dengan penuh kebanggaan.
Luhut juga mengajak seluruh generasi untuk bersatu, melupakan perbedaan, dan bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, masa depan Indonesia ada di tangan generasi penerus yang kompak dan penuh semangat.
“Saya titip supaya kita semua bisa mencapai Indonesia Emas 2045. Dan saya yakin, sangat bisa, karena Presiden terpilih memiliki visi yang sejalan dengan Pak Jokowi, dan proses transfer kekuasaan berjalan sangat baik, dengan Pak Prabowo yang berkomitmen meneruskan ibu kota baru ini,” ujar Luhut.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga tampil anggun dengan balutan pakaian adat Sunda. Menurut Sri Mulyani, momen ini bukan sekadar perayaan, melainkan pengalaman baru yang penuh makna.
“Ini adalah pengalaman baru, Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia, dan kami berkesempatan untuk merayakan upacara kenegaraan di ibu kota negara baru, sesuatu yang luar biasa dan historis. Kami merasa terharu dan sangat bersemangat,” kata Sri Mulyani.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan. Menurutnya, persatuan dan kesatuan merupakan modal penting untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
“Kita harus terus bekerja keras, optimis, dan menjaga persatuan serta kesatuan karena itulah modal yang paling penting untuk kemajuan Indonesia ke depan,” tambahnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama sang istri, Anisa Pohan, juga tampil serasi dengan mengenakan pakaian adat dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. AHY mengungkapkan rasa bangganya dapat mengikuti upacara perdana di Ibu Kota Nusantara.
“Merasa senang, terhormat, dan bangga karena ini pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia kita memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara yang baru,” tutur AHY.
Anisa menambahkan bahwa pilihan pakaian adat mereka merupakan bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal. “Kami memilih pakaian adat ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal. Di mana kita berada, di situ kita junjung tinggi adat setempat,” ujarnya.
Para menteri Kabinet Indonesia Maju tidak hanya memperlihatkan keindahan ragam budaya Indonesia melalui pakaian adat mereka, tetapi juga menyebarkan semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan. Keberagaman yang ditunjukkan di Ibu Kota Nusantara ini menegaskan bahwa kebersamaan dalam perbedaan adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia.