Perkuat Penanganan Stunting Kaltim untuk Siapkan SDM Unggul di IKN

: Menko PMK Muhadjir Effendy saat kegiatan kunjungan kerja mengenai penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Kamis, 15 Agustus 2024 | 23:04 WIB - Redaktur: Untung S - 150


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Provinsi Kalimantan Timur harus mengoptimalkan pencegahan dan penanganan stunting.

Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan kunjungan kerja mengenai penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

"Kalimantan Timur berdasarkan laporan dari Ibu Sekda masih perlu usaha keras. Karena berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun lalu itu masih sekitar 22,9 persen. Artinya masih di atas rata-rata nasional," ujar Menko Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Kamis (15/8/2024).

Prevalensi stunting Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan data SSGI mengalami penurunan dari 2022 yaitu 23,9 persen menjadi 22,9 persen pada 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Persentase ini masih lebih tinggi dibandingkan prevalensi stunting Indonesia, yaitu 21,5 persen pada 2023.

Sementara itu, prevalensi stunting di Kabupaten Penajaman Paser Utara (PPU), dari 2021 ke 2022 mengalami penurunan yaitu 27,3 persen menjadi 21,8 persen, kemudian kembali mengalami peningkatan pada 2023 yaitu 24,6 persen.

Menurut Menko Muhadjir, Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi dari Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul yang sehat dan bebas dari stunting.

Terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan pintu gerbang IKN, pembangunan di IKN harus dinikmati manfaatnya oleh masyarakat PPU maupun Kalimantan Timur.

Karena, kata Menko Muhadjir generasi muda di PPU menjadi penentu masa depan IKN, maka dari itu perbaikan kualitas SDM melalui penanganan stunting harus dilakukan dengan masif dan intervensi yang harus dilakukan sejak remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, dan balita.

"Untuk di PPU, karena ini merupakan pintu gerbang IKN maka harus mempersiapkan SDM unggul dan berkualitas agar mutlak segera dilakukan," kata Menko Muhadjir. 

Kemudian, untuk mempersiapkan SDM, menurutnya di Kabupaten PPU juga harus dibangun lembaga pendidikan yang berkualitas mulai dari jenjang menengah bawah, menengah atas, dan perguruan tinggi yang berkualitas.

Menko Muhadjir juga mengatakan untuk perguruan tinggi juga sudah mulai banyak yang membangun kampusnya di Penajam Paser Utara. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas untuk anak-anak muda yang nanti sebagai penopang kemajuan di IKN.

"Lembaga pendidikan di sini harus diperbaiki sebaik-baiknya agar SDM di Penajam Paser Utara ini nanti bisa mengisi peluang kesempatan kerja dan kebutuhan lapangan kerja yang ada di IKN," kata Menko Muhadjir.

Pada kesempatan itu, Menko Muhadjir melakukan dialog dengan keluarga yang memiliki anak stunting, ibu hamil, kader, bidan para pendamping lapangan, serta perangkat daerah terkait.

Menko Muhadjir berpesan kepada para ibu untuk memberikan gizi yang cukup untuk anak-anaknya demi mewujudkan SDM yang unggul, sehat, kuat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Ia juga berpesan kepada selaruh perangkat daerah, agar berfokus upaya pencegahan pada kondisi balita yang berat badan tidak naik, gizi kurang atau wasting sehingga tidak masuk dalam kategori stunting atau tidak lahir stunting baru.

Upaya Intervensi pencegahan tersebut dilakukan mulai dari tingkat keluarga dan kelurahan. Lurah agar dipastikan melakukan pemantauan perkembangan ibu hamil dan ibu dengan bayi yang ada di wilayahnya.

Kemudian segera dilakukan intervensi ketika sudah teridentifikasi memiliki permasalahan gizi serta memastikan dan mengawal pemenuhan gizi untuk mereka.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:08 WIB
Kabupaten Mimika Lakukan Percepatan Eliminasi Malaria
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:05 WIB
Kolaborasi Kemenkes-BRIN Gelar Simulasi Kegawatdaruratan Medis
  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik