Kemenkes Upayakan Satu Apoteker di Puskesmas untuk Bina Puskesmas Lain

: Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Jumat, 9 Agustus 2024 | 23:59 WIB - Redaktur: Untung S - 117


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan sedang melakukan Ekspose Transformasi Kesehatan, khususnya implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Jawa Tengah. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Puskesmas Sawit, Boyolali.

Pada kunjungan tersebut, ditemukan kendala pada mekanisme rujuk balik, salah satunya terkait pengadaan obat.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamnekes) Dante Saksono Harbuwono telah mengidentifikasi adanya kendala pada mekanisme rujuk balik, salah satunya adalah pengadaan obat yang terkendala karena belum adanya apoteker di Puskesmas Sawit.

Sebagai contoh, untuk pasien diabetes, ketika pasien dirujuk balik ke puskesmas maka obat diberikan oleh puskesmas. Namun, hal ini belum berjalan karena harus ada izin apoteker.

“Jadi, saya sudah menginstruksikan kepada tim dari Kemenkes untuk melakukan evaluasi, apakah dimungkinkan nanti surat izin praktek apoteker itu, satu apoteker mempunyai beberapa puskesmas binaan,” kata Wamenkes Dante pada Jumat (9/8/2024).

Lanjutnya, kewajiban puskesmas untuk mengadakan obat non-kapitasi dari BPJS Kesehatan dapat terlaksana. Begitu pula dengan masalah lain, di mana setiap puskesmas di setiap daerah memiliki masalah yang berbeda-beda.

Mekanisme satu apoteker membina beberapa puskesmas merupakan salah satu upaya dari ILP. Pentingnya ILP diimplementasikan mengingat inflasi kesehatan jauh lebih tinggi daripada Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).

Salah satu negara yang berhasil mengatasi inflasi kesehatan adalah Kuba karena melakukan edukasi, promotif, dan preventif pada pelayanan kesehatan. Indonesia sedang melakukan strategi serupa melalui ILP.

“Kalau orang sudah diobati, mereka akan mengeluarkan biaya jauh lebih mahal daripada dicegah sebelum sakit,” kata Wamenkes Dante.

Dengan demikian, lanjutnya edukasi dan promotif preventif harus ditekankan. Edukasi dan promosi kesehatan ini sudah tercakup dalam ILP.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:08 WIB
Kabupaten Mimika Lakukan Percepatan Eliminasi Malaria
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:05 WIB
Kolaborasi Kemenkes-BRIN Gelar Simulasi Kegawatdaruratan Medis
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 20 September 2024 | 17:11 WIB
Satu Dekade JKN: KPK Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Akuntabel untuk Cegah Fraud
  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik