Praktisi Humas Didorong Manfaatkan Peluang Media Digital

: Menkominfo Budi Arie Setiadi (tengah) bersama Praktisi Humas dalam 5th 5th Indonesia Public Relations Summit 2024 di Jakarta (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:36 WIB - Redaktur: Untung S - 201


Jakarta, InfoPublik - Praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations didorong untuk memanfaatkan peluang yang dihasilkan media digital agar dapat berkomunikasi dengan publik lebih efektif, terutama untuk mememperluas branding pada masyarakat.

“Media digital menghasilkan peluang bagi insan humas. Salah satunya peningkatan produktivitas bagi insan humas dan efisiensi kegiatan kehumasan dapat menekan biaya serta membantu memperluas cakupan komunikasi dan branding kepada masyarakat,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait Indonesia Public Relations Summit 2024: “Consolidation for Reputation” di Auditorium Balairung Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, pada Jumat (9/8/2024).

Menurut Budi Arie, digitalisasi yang terus digencarkan pemerintah bukan tanpa risiko.

Sebab, digitalisasi memunculkan berbagai peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

“Salah satunya kekacauan informasi atau disinformasi akibat penggunaan teknologi yang kian masif, seperti automated system atau bots yang menimbulkan kekhawatiran pelanggaran data dan privasi,” tuturnya.

Budi Arie mengatakan, situasi itu akan mendorong insan humas makin cermat dalam merumuskan strategi komunikasi kepada publik. 

Selain itu, insan humas diminta untuk meningkatkan kecakapan digital agar dapat beradaptasi dengan kemunculan berbagai teknologi terbaru.

“Insan humas perlu meningkatkan kecakapan digital untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru. Empat keterampilan penting yang harus ditingkatkan adalah literasi digital, kreativitas, emotional intelligence, dan strategic thinking,” jelasnya.

Dia menilai teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan peran kehumasan di tengah disrupsi, terutama dalam menghadapi isu kekacauan informasi atau information disorder.

Hal ini termasuk dalam menganalisis data besar untuk mengidentifikasi tren, memahami audiens, dan menciptakan konten yang dipersonalisasi. 

“Teknologi seperti AI diharapkan akan semakin sering digunakan untuk membuat konten dan strategi komunikasi publik yang lebih efektif,” kata Menkominfo.

Lebih lanjut Budi Arie mengharapkan Indonesia Public Relations Summit 2024 menjadi momentum penting bagi insan humas untuk memperkuat reputasi melalui pemanfaatan teknologi terbaru dan strategi komunikasi yang efektif.

Dia juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan 5th Indonesia Public Relations Summit 2024.

"Saya berharap acara ini dapat memperkuat sinergi. Insan kehumasan juga memiliki kesempatan untuk mempersiapkan strategi humas yang makin adaptif di era digital," ungkapnya.

Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Gusti Ayu Dewi Hendriyani, CEO dan Founder The Iconomics Barm S. Putro, serta Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia Agung Laksamana.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 22 September 2024 | 15:58 WIB
Kominfo Minta Klarifikasi DJP Terkait Dugaan Kebocoran Data NPWP
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 23:21 WIB
Menkominfo: Judi Online Tantangan Serius bagi Perkembangan Generasi Muda
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 22:36 WIB
Kominfo Rayakan 23 Tahun Mengawal Transformasi Digital Nasional
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 19:44 WIB
Mahasiswa Diimbau Kuasai Teknologi untuk Hadapi Bonus Demografi 2045
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:09 WIB
Kominfo Dorong Humas Pemerintah Kelola Relasi Media secara Profesional