KTT ABU di Bali: Media Diminta Fokus pada Aksi Iklim dan Pencegahan Bencana

: Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong (dok. RRI)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 7 Agustus 2024 | 18:33 WIB - Redaktur: Untung S - 268


Jakarta, InfoPublik – Media penyiaran peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Asia Broadcasting Union (ABU) tentang 'Aksi Iklim dan Pencegahan Bencana' didorong untuk meramaikan isu perubahan iklim guna membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

“Bagus sekali, saya kira temanya sangat relevan, sangat penting dan menarik. Ini adalah momentum bagi media, terutama media penyiaran, karena ini adalah KTT ABU,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, di sela-sela pembukaan KTT Media ABU tentang Aksi Iklim dan Pencegahan Bencana kedelapan di Hotel Sakala, Nusa Dua, Bali, pada Selasa (6/8/2024).

Usman Kansong mengatakan, KTT yang untuk kedua kalinya diselenggarakan Indonesia dan Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) ini adalah momentum bagi media untuk kembali meramaikan ruang publik dengan berbagai isu lingkungan hidup dan perubahan iklim. Isu ini diharapkan bisa menarik perhatian publik untuk memiliki komitmen peduli atas lingkungan dan iklim.

“Merupakan momen bagi kita semua, terutama media untuk kembali lebih meramaikan ruang publik dengan isu-isu lingkungan hidup. Dengan isu-isu perubahan iklim, supaya dia bisa menarik perhatian publik,” tuturnya.

“Kemudian publik bisa sama-sama peduli terhadap perubahan iklim, peduli terhadap lingkungan hidup, peduli pada aksi-aksi untuk menyelamatkan kehidupan,” imbuh Dirjen IKP Kominfo.

Menurut Usman Kansong, pemberitaan mengenai lingkungan hidup maupun perubahan iklim harus turut mengangkat tokoh maupun kelompok inspiratif. Sebab, hal itu dinilai akan lebih efektif dalam mengajak masyarakat bersama-sama peduli isu lingkungan maupun perubahan iklim.

“Kemudian, juga pengemasannya tidak hanya untuk menambah pengetahuan tetapi juga menginspirasi. Selama ini kadang-kadang berita tentang lingkungan tentang perubahan iklim ini yang sensasional,” jelas dia.

Senada, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (Dirut LPP RRI), Hendrasmo, mendorong para jurnalis penyiaran untuk segera mengambil peran dalam penanganan berbagai masalah mendesak terkait perubahan iklim. Hal ini karena masalah lingkungan tersebut semakin diperparah dengan meningkatnya frekuensi bencana alam seperti yang dihadapi saat ini.

“Perubahan iklim bukan sekedar teori ilmiah atau masalah yang perlu dipecahkan oleh generasi mendatang. Ini adalah kenyataan yang telah mempengaruhi dunia kita secara mendalam, mulai dari naiknya permukaan air laut hingga cuaca ekstrem,” kata dia.

Hendrasmo berpendapat, bencana-bencana yang terjadi tidak hanya menimbulkan penderitaan dan korban jiwa yang sangat besar, melainkan juga menimbulkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Namun dia mengaku optimis kekompakan dan komitmen bersama para insan media, khususnya anggota ABU, akan bisa mengambil tindakan kolektif dalam merespons permasalahan iklim.

“Konferensi ini dengan tema ‘Media Menyelamatkan Kehidupan’, merupakan kesempatan bagi kita untuk berbagi ide, praktik terbaik, dan solusi inovatif mengatasi perubahan iklim dan mencegah bencana. Mari kita manfaatkan momen ini untuk berkolaborasi, mendidik, dan mengadvokasi masa depan yang lebih berkelanjutan dan berketahanan bagi semua,” pungkas Dirut LPP RRI.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 9 September 2024 | 15:50 WIB
Media Massa Diajak Sampaikan Semangat PON XXI Aceh-Sumut 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 8 September 2024 | 21:48 WIB
Optimalisasi Gas Domestik, PGN Incar Blok Andaman
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 8 September 2024 | 17:25 WIB
PON XXI Aceh-Sumut: Kominfo Resmikan Media Center untuk Dukungan Publikasi dan Prestasi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 6 September 2024 | 15:43 WIB
ISF 2024 Tegaskan Mangrove sebagai Kunci Kehidupan dan Keberlanjutan Lingkungan