Aceh Potensial Jadi Pusat Keuangan Syariah Digital dengan Dukungan Qanun dan Teknologi

: Wamenkominfo Nezar Patria (kedua dari kanan), Kepala Bank Indonesia Perwakilan Propinsi Aceh Rony Widijarto (kanan), Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Aceh Rahmat Hidayat (kedua dari kiri), Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam - UIN Ar-Raniry Banda Aceh Hafaz Furqoni (kiri) dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 7 Agustus 2024 | 06:55 WIB - Redaktur: Untung S - 249


Jakarta, InfoPublik – Potensi dalam penerapan keuangan syariah digital di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Aceh) dinilai sangat besar, karena didukung oleh Qanun yang telah menjadi komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) setempat serta teknologi mobile banking berbasis syariah dan perkembangan e-commerce.

"Potensi untuk menerapkan keuangan syariah digital sangat besar. Kita tahu ada aplikasi mobile banking berbasis syariah yang memungkinkan layanan lebih mudah, ada juga e-commerce yang semakin berkembang," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait acara Focus Group Discussion (FGD) bersama Bank Indonesia Wilayah Aceh di Kota Banda Aceh, pada Selasa (6/8/2024).

Nezar Patria mengatakan, Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia yang telah menerapkan sistem ekonomi syariah dan potensinya lebih besar karena adanya regulasi melalui Qanun.

Seiring perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi syariah di Aceh ditentukan oleh proses digitalisasi yang tengah berlangsung.

"Di era serba digital ini, kita melihat bagaimana ekonomi syariah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas melalui kemudahan dan kecepatan transaksi. Sehingga bisa memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” jelasnya.

Dia mencontohkan adopsi teknologi digital dalam bertransaksi dengan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang juga telah diterapkan dalam sistem ekonomi syariah di Aceh.

Wamenkominfo juga mengungkapkan, ekonomi syariah telah menjadi salah satu varian ekonomi yang cukup diminati.

"Tentu saja Indonesia dengan mayoritas populasi muslim menjadi salah satu potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi syariah di tataran global setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang mengadopsi ekonomi syariah," pungkas Nezar Patria.

Sekedar informasi, FGD bertema "Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Mewujudkan Ekosistem Keuangan Digital yang Aman dan Terpercaya" merupakan kolaborasi antara Kementerian Kominfo, Bank Indonesia Wilayah Aceh, PT Pegadaian Indonesia, dan stakeholders.

FGD diawali dengan opening welcoming remarks oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Rony Widijarto, opening speech Deputi Bisnis PT Pegadaian Kantor Area Aceh Rahmat Hidayat, dan keynote speech Wamenkominfo Nezar Patria.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi lintas pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah daerah, lembaga, dan sejumlah pemangku kepentingan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 22 September 2024 | 15:58 WIB
Kominfo Minta Klarifikasi DJP Terkait Dugaan Kebocoran Data NPWP
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Sabtu, 21 September 2024 | 21:25 WIB
Dukung Pendidikan Pesantren, Pj Bupati Nagan Raya Serahkan Bantuan Lampu Penerangan
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Sabtu, 21 September 2024 | 21:14 WIB
Pj Bupati Nagan Raya Dukung Promosi Produk UMKM Lokal di Expo Suka Makmue 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 21 September 2024 | 14:00 WIB
Terbanyak Sepanjang Sejarah, Pj Gubernur Sumut Apresiasi Relawan di PON XXI
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 20 September 2024 | 23:53 WIB
PON XXI Aceh-Sumut 2024 Resmi Ditutup, Prestasi Atlet Indonesia Terus Berkembang