- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Minggu, 3 November 2024 | 13:24 WIB
: Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 yang berlangsung di Provinsi Papua, bertambah semarak dengan adanya percepatan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang ditujukan bagi 1.000 orang peserta didik jenjang pendidikan SD dan SMP di wilayah Papua (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 24 Juli 2024 | 20:33 WIB - Redaktur: Untung S - 285
Sentani, InfoPublik — Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Provinsi Papua semakin semarak dengan percepatan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 1.000 peserta didik jenjang pendidikan SD dan SMP. Penyerahan PIP kepada 1.000 perwakilan penerima di Provinsi Papua turut disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, dalam keterangan tertulisnya Rabu (24/7/2024) mengatakan bahwa upaya itu merupakan bukti keberpihakan negara dalam menjamin bantuan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh anak-anak Indonesia.
"Papua yang berada di wilayah paling timur Indonesia dan menghadapi berbagai tantangan geografis, demografis, dan sosial-ekonomi dalam menjalankan pendidikannya, harus mendapatkan perhatian khusus guna menjamin keberlangsungan pembelajaran para siswa," tuturnya sesaat setelah menghadiri Puncak Hari Anak Nasional di Istora Papua Bangkit, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (23/7/2024).
Memperingati HAN ke-40, Sesjen Suharti berharap agar seluruh elemen pendidikan dapat bergotong royong mendukung pembelajaran yang inklusif, berkeadilan, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Salah satu perwakilan siswa yang menerima PIP secara simbolis adalah Israel Noak Aplasom Dwemanser, siswa kelas 4 SD Negeri Inpres Ardipura III. Ia merasa senang karena terpilih menjadi salah satu penerima PIP. "Orang tua saya merasa senang dan uangnya mau saya belikan peralatan sekolah," ungkapnya.
Beti Cicilia Tokoro, siswa kelas 8 SMPN 6 Sentani, juga bersyukur mendapat PIP. Beti yang merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara ini merasa bahwa PIP dapat meringankan beban perekonomian keluarganya. "Di antara kami sekeluarga, hanya tiga orang yang bersekolah, maka saat saya mendapat kabar bahwa saya menerima PIP, saya merasa bersyukur. Uangnya akan saya belikan peralatan sekolah," jelasnya.
Beti yang bercita-cita menjadi tentara ini merasa semakin bersemangat belajar setelah menerima bantuan pendidikan dari pemerintah berupa PIP. "Saya semakin bersemangat untuk membanggakan kedua orang tua. Pesan mereka, jadilah anak yang baik," ucapnya menirukan perkataan orang tuanya.
Israel dan Beti adalah dua dari empat peserta didik yang terpilih menerima PIP secara simbolis dari Sesjen Kemendikbudristek. Dua lainnya adalah Janet Mozza Sabarofek dari SMP Negeri 9 Jayapura dan William Abhednego Lambe dari SMP Kristen Kalam Kudus.
Wakil Kepala SMPN 2 Kota Jayapura, Polin, merasa senang karena peserta didiknya, Shania Levine, menjadi salah satu penerima PIP. "Saya bersyukur kembali menerima PIP karena dapat meringankan orang tua dalam menyediakan buku, peralatan sekolah, maupun seragam saya," terang Shania, siswi kelas 8 yang sebelumnya juga menerima PIP saat duduk di bangku SD.
Polin menjelaskan bahwa tidak ada kendala dalam proses pencairan karena komunikasi antara sekolah dengan orang tua siswa berjalan baik. "Kami sampaikan berkas yang harus disiapkan orang tua yaitu Kartu Keluarga dan KTP orang tua, sementara sekolah memberikan surat pengantar," jelas Polin.
Ia berharap, PIP bisa berlanjut dan lebih banyak lagi siswa kurang mampu merasakan manfaatnya. "Dengan begitu, makin banyak siswa yang termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya. Apalagi dengan adanya Mobil BRI yang mempermudah orang tua dalam mengaktivasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan melakukan pencairan dana," tambahnya.
"Kami senang bekerja sama dengan Kemendikbudristek guna memastikan percepatan pencairan dana PIP ini berlangsung dengan baik," ucap Ade Ivanni, Supervisor BRI RO Jayapura.