- Oleh Wandi
- Selasa, 26 November 2024 | 15:10 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 22 Juli 2024 | 13:14 WIB - Redaktur: Untung S - 245
Jakarta, InfoPublik - Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Rembuk Pendidikan Vokasi dengan tema SkillsIndonesia 2045.
Rembuk Pendidikan Vokasi SkillsIndonesia 2045 diselenggarakan guna menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, kompeten, dan berdaya saing seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat dan dinamika ekonomi global yang terus berubah.
Kegiatan itu bertujuan untuk mendiseminasikan hasil program-program pendidikan vokasi, khususnya kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan vokasi untuk dapat ditindaklanjuti pada level instansi masing-masing serta sebagai ajang belanja keahlian bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan vokasi.
Menurut keterangan tertulis yang diterima InfoPublik pada Senin (22/7/2024), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengungkapkan bahwa salah satu tugas Kemendikbudristek adalah menyiapkan Generasi Emas 2045. Dengan melihat tantangan saat ini, ucap Kiki, diperlukan jalan baru pemajuan pendidikan vokasi yang lebih responsif, relevan, inklusif, inovatif, dan efektif sebagai upaya publik untuk kebaikan bersama menghela Generasi Emas 2045.
Kiki mengatakan bahwa SkillsIndonesia 2045 dirancang untuk bisa merespon secara cepat dan relevan permintaan dunia kerja yang terus berubah. “Karena itu diperlukan sistem yang bisa memantau dan menganalisis pergeseran pasar tenaga kerja dan perubahan kebutuhan keterampilan kerja. Sistem pendidikan vokasi perlu menggunakan informasi ini dengan lebih baik sehingga mampu menyesuaikan program mereka dan menawarkan pembelajaran yang relevan untuk dunia kerja,” tuturnya.
Dirjen Kiki juga menyampaikan bahwa prinsip dasar dari SkillsIndonesia 2045 adalah inklusif, non-diskriminatif, dan memastikan semua warga Indonesia dapat menjadi pemelajar sepanjang hayat.
“Tujuan pembangunan pendidikan yang berkualitas secara global dalam Sustainable Development Goals adalah menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua,” terang Kiki.
Kiki menambahkan bahwa kebijakan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan multidimensi telah menjadi agenda global. Karena itu, ujar Kiki, diperlukan jalan baru pemajuan pendidikan vokasi yang menggeser penguasaan narrow skills ke broad-based competencies dan kapabilitas, sehingga lulusan vokasi mampu mempelajari hal-hal baru dalam pekerjaannya.
“Sudah saatnya pendidikan vokasi mengembangkan green skills untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, serta program keahlian baru yang diperlukan untuk transisi menuju ekonomi hijau. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan perlu diintegrasikan ke dalam keseluruhan institusi pendidikan vokasi,” ucap Dirjen Kiki.
Dirjen Kiki mengatakan bahwa pendidikan vokasi ke depan harus menguatkan soft skills sehingga peserta didik dapat mengembangkan budaya kerja dan beradaptasi dengan lingkungan global, serta menyelesaikan masalah yang kompleks.