- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Senin, 4 November 2024 | 07:59 WIB
: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 16 Juli 2024 | 21:30 WIB - Redaktur: Untung S - 361
Jakarta, InfoPublik – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi para siswa baru di sekolah. Lingkungan belajar yang menyenangkan adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi akademik peserta didik.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa baru pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dengan tema “Siswa Merdeka dengan Merdeka Belajar,” pada Selasa (16/7/2024).
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, MPLS adalah kegiatan yang wajib dilakukan pada tahun ajaran baru. Kegiatan MPLS merupakan salah satu bentuk dukungan proses pembelajaran.
Saat ini, kurang lebih sebanyak 14.000 SMK di Indonesia telah dan sedang melaksanakan MPLS. MPLS bertujuan untuk memperkenalkan SMK pilihan peserta didik secara lebih dekat, mulai dari pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, hingga pengenalan cara belajar di SMK.
Menurut keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa siswa SMK akan mendapatkan pembelajaran yang komprehensif, di mana para siswa tidak hanya mempelajari konsep dan teori, tetapi juga kemampuan teknis dan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain belajar di dalam kelas, para siswa juga akan mendapatkan ilmu dan pengalaman terkait dunia kerja melalui proyek kreatif kewirausahaan dan praktik kerja lapangan (PKL).
“Saya harap adik-adik semua bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Saya yakin kegiatan tersebut akan membantu adik-adik mempersiapkan diri untuk berkecimpung di dunia kerja setelah lulus nanti,” ucap Nadiem.
Menteri Nadiem juga menekankan pentingnya para siswa SMK untuk tidak hanya menguasai pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi.
“Dunia kerja yang akan dihadapi nanti bukanlah hal yang mudah, pasti akan ada tantangannya. Saya yakin adik-adik akan mampu mempersiapkan diri dengan baik. Manfaatkanlah semua peluang yang ada dan jadilah siswa yang merdeka dengan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa MPLS merupakan momentum bagi sekolah untuk mengenalkan proses pembelajaran di SMK yang menyenangkan. Kegiatan MPLS diharapkan menjadi inspirasi yang menguatkan pendidikan karakter anak-anak Indonesia. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan.
Dengan mengusung tema "Siswa Merdeka dengan Merdeka Belajar", para siswa diharapkan dapat mengeksplorasi diri dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Melalui Kurikulum Merdeka, para siswa didorong untuk memiliki karakter yang kuat agar dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Anak-anakku peserta didik SMK, setiap diri Anda memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi warga negara yang produktif di masa depan. Dengan berbekal kompetensi yang dikuasai di SMK, kami sangat yakin dari SMK akan terus hadir talenta-talenta unggul dan prestasi-prestasi baru di kancah nasional dan internasional,” ucap Kiki.