- Oleh Fatkhurrohim
- Jumat, 29 November 2024 | 23:50 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 16 Juli 2024 | 05:53 WIB - Redaktur: Untung S - 348
Jakarta, InfoPublik - Perguruan tinggi di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Aceh) didorong mengambil peran dalam pengembangan ekosistem masyarakat digital di daerah ini melalui pembangunan talenta digital.
“Selain kecakapan digital, kita juga ingin mereka (peserta pelatihan talenta digital) yang sudah skill full nantinya dalam pelatihan-pelatihan ini bisa menjadi pandu digital dan bisa mengembangkan ekosistem masyarakat digital yang ada di Aceh,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Kominfo dengan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Senin (15/7/2024).
Nezar Patria berharap nota kesepahaman itu segera ditindaklanjuti dengan serangkaian kegiatan yang lebih konkret, aktivitas yang bisa diukur, serta berbagai capaian program pelatihan kecakapan digital.
“Kita berharap nota kesepahaman ini bukan hanya mencakup kerja sama pengembangan literasi maupun kecakapan digital, tapi juga memayungi kerja sama dalam pelatihan sivitas UIN Ar-Raniry untuk turut dapat menjadi trainers atau pandu digital,” tuturnya.
Dia mengapresiasi komitmen dan peran seluruh pihak di Provinsi Aceh dalam upaya mengembangkan sumberdaya manusia bidang digital.
Dalam hal itu, dia ingin agar pengembangan kecakapan masyarakat digital diarahkan untuk memperkuat ekosistem bisnis digital di Aceh.
“Oleh karena itu, salah satu tujuan nota kesepahaman ini saya kira akan diarahkan ke sana sehingga betul-betul menjadi momentum pembangunan sumberdaya manusia nasional Indonesia dan khususnya yang ada di Aceh,” jelas dia.
Wamenkominfo juga berharap kerja sama antara Kementerian Kominfo dan UIN Ar-Raniry dalam menyediakan talenta digital menjadi katalisator mendorong inovasi kemajuan daerah yang lebih baik.
“Karena ini dapat menjadi katalisator yang mampu mendorong inovasi pertumbuhan dan keberlanjutan, baik bagi masyarakat Aceh maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Nezar Patria.