- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 07:56 WIB
: Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo. Foto: Kementerian Dalam Negeri
Oleh Eko Budiono, Rabu, 3 Juli 2024 | 08:56 WIB - Redaktur: Elvira - 198
Jakarta, InfoPublik -Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo, mengajak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh untuk mempercepat pertumbuhan inovasi di wilayah Aceh dengan fokus pada peningkatan potensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Yusharto dalam Workshop dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengukuran Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024 di Ruang Aula Prof. A. Madjid Ibrahim, Kantor Bappeda Aceh, Selasa (2/7/2024).
"Inovasi itu hal yang sederhana, yang pada intinya harus dilihat dari perspektif penerima. Jadi ketika masyarakat kita melihat program kegiatan itu baru, itulah inovasi. Tidak harus dengan anggaran yang besar apalagi digitalisasi," kata Yusharto.
Langkah awal yang bisa dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan inovasi melalui optimalisasi potensi SDM adalah dengan memperhatikan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat. Yusharto menekankan pentingnya jam belajar yang tertib untuk anak usia sekolah.
"Dengan jam belajar yang tertib, anak akan lebih mudah mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal," katanya.
Menurut Yusharto, langkah itu membutuhkan kerja sama banyak pihak, bukan hanya dinas pendidikan, tetapi juga dinas kesehatan.
"Dinas kesehatan sangat diperlukan untuk menganalisis kemungkinan siswa tertekan secara psikologis saat belajar atau mengalami sakit gigi dan berbagai kemungkinan lain yang dapat mengganggu proses belajar," katanya.
Yusharto menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan salah satu organisasi internasional untuk menganalisis hubungan antara kesehatan gigi anak dan ketekunannya dalam belajar. Hasilnya menunjukkan anak yang mengalami masalah kesehatan gigi cenderung lebih pasif dibanding anak lainnya.
"Maka dari itu dibutuhkan intervensi dinas kesehatan dan dinas pendidikan untuk menjadikan anak lebih tekun setidak-tidaknya satu jam dalam belajar. Bagaimana langkah-langkahnya itu yang harus diperhatikan," katanya.