Pemilu 2024 Berjalan Damai dan Menyenangkan

: Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo/Foto: Istimewa/Humas Kemenag


Oleh Wandi, Senin, 4 Maret 2024 | 21:39 WIB - Redaktur: Untung S - 130


Jakarta, InfoPublik - Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menilai gesekan yang terjadi karena politik identitas selama pemilu 2024 bisa diminimalisir. Menurutnya, pemilu kali ini berjalan damai dan menyenangkan.

“Saya kira residu atau perpecahan akibat perbedaan dan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sangat kecil. Pada tahun ini saya lihat baik baik saja, tidak ada yang signifikan dalam menggunakan identitas keagamaan,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan wartawan pada media gathering Balitbangdiklat di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Menurut Wibowo, konsep moderasi beragama sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia. Masyarakat dinilai sudah semakin dewasa. Sehingga imbauan yang telah disampaikan Menteri Agama terkait tidak menggunakan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sampai pada masyarakat.

Ia mencontohkan, bahwa Menag juga mengeluarkan surat edaran terkait khotib jumat yang diimbau untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian menjelang pemilu. “Itu salah satunya dari Bimas Islam, bimas-bimas yang lain juga melakukan hal yang sama guna menjaga kedamaian saat pemilu,” ucap Wibowo.

“Imbauan yang disamapaikan pak Mentari saya rasa mengena di masyarakat. Buktinya tidak ada satu pun yang perlu dikhawatirkan, dan saya rasa semuanya masih dalam batas normal,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Badan Litbang dan Diklat kemenag Amien Suyitno. Ia mengatakan bahwa sejak 2022 Menag sudah mengimbau kepada seluruh jajarannya agar bersuara tunggal melawan politik identitas.

“Akhirnya kita membuat outlook yang salah satunya adalah bagaimana menekan politik identitas dengan program yang beringan dengan apa yang sudah dilakukan Balitbang Diklat,” tukasnya.

“Suka tidak suka terbukti, 2024 nyaris tidak ada satu pun politik identitas. Artinya, gerakan Gusmen itu berdampak terhadap suasana pemilu 2024. Kondisi ini jauh berbeda dengan 2019. Saya yakin ada korelasinya kebijakan Menteri dengan suasana 2024 dan kegiatan moderasi beragama yang sedang terjadi,” ujarnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:44 WIB
KPU Harapkan DPR-DPD Perkuat Nilai Kebangsaan
  • Oleh MC KAB GAYO LUES
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:39 WIB
KIP Gayo Lues Gelar Rapat Pleno Terbuka untuk Penetapan DPT Pemilukada 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Sabtu, 21 September 2024 | 08:39 WIB
KPU Halmahera Tengah Tetapkan 73.809 Pemilih untuk Pilkada Serentak 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Sabtu, 14 September 2024 | 08:54 WIB
20 Anggota DPRD Halmahera Tengah Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 12 September 2024 | 21:44 WIB
KY Perkuat Keamanan Hakim dan Pengadilan untuk Pemilu dan Pilkada 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 12 September 2024 | 14:03 WIB
Pilkada Serentak 2024, Jumlah Pemilih di Kecamatan Ternate Selatan Capai 49.891