- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Selasa, 26 November 2024 | 16:01 WIB
: Orangutan Jojo dan anaknya (Rafael Tenting/Biro Humas KLHK)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 10 Februari 2024 | 06:46 WIB - Redaktur: Untung S - 363
Jakarta, InfoPublik – Dua ekor bayi Orang Utan Kalimantan yang lahir dari induk bernama Jojo dan Juvi di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam, wilayah Resort Nanga Hovat, Seksi PTN Wilayah III Padua Mendalam, Taman Nasional (TN) Betung Kerihun, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terpantau tumbuh dengan baik dan sehat.
"Kelahiran Orang Utan Kalimantan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun menandakan kesesuaian habitat dan masih terjaganya kelestarian Orang Utan Kalimantan," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangannya di Jakarta, pada Jumat (9/2/2024).
Menteri Siti mengatakan, kelahiran tersebut menandakan bahwa Orang Utan Kalimantan masih dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di habitat alami, khususnya di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.
Pertumbuhan dua bayi Orang Utan itu juga menunjukkan peningkatan kualitas habibat Orang Utan, sebagai bagian dari target program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memandang bahwa satwa dan habitatnya adalah satu kesatuan.
"Pertumbuhan satwa dengan ditandai kelahiran, menunjukkan bahwa habitatnya lebih baik dan itulah upaya jajaran KLHK secara total," katanya.
Oleh karena itu, Menteri Siti mengajak semua pihak memberikan dukungan untuk kelestarian satwa dan habitatnya sebagai harta rakyat Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Satyawan Pudyatmoko, mengatakan kelahiran Orang Utan itu dilaporkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Wahju Rudianto.
Jojo dan Juvi sendiri dilepasliarkan pada 2017 di Wilayah Resort Nanga Hovat oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) dan BKSDA Kalimantan Barat.
Anak dari Orang Utan Jojo diperkirakan berumur dua tahun saat dijumpai pada November 2023 lalu. Sementara anak dari Orangutan Juvi diperkirakan berusia satu tahun saat pertama kali dijumpai pada 2019 lalu atau kini telah berumur enam tahun.
“BBTNBKDS bersama tim dan mitra kerja di antaranya Rafael Tenting dan Bundany Anugra melaporkan termonitornya Orang Utan Jojo bersama anaknya. Sementara, Orang Utan Juvi bersama anaknya berhasil dipantau berdasarkan laporan monitoring tim Sintang Orangutan Center (SOC),” jelas Dirjen Satyawan.
Satyawan Pudyatmoko menegaskan, pihaknya akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan perlindungan dan pengawetan khususnya di dalam kawasan Taman Nasional untuk menjaga kelestarian kawasan beserta flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
“Dalam pelestarian Orang Utan Kalimantan, BBTNBKDS juga bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), BKSDA Kalimantan Barat dan masyarakat sekitar, khususnya dalam hal konservasi Orang Utan Kalimantan, baik yang hidup liar maupun hasil pelepasliaran,” tutup Dirjen KSDAE.