- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:33 WIB
: Pakar Filologi yang tergabung dalam Tim Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani, di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (24/1/2024). BPMI Setwapres.
Oleh Tri Antoro, Rabu, 24 Januari 2024 | 20:57 WIB - Redaktur: Untung S - 179
Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin sambut positif pembangunan Museum Literasi Syekh Nawawi Al-Bantani di kawasan Universitas Syekh Nawawi Tanara, Banten.
Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri Jakarta Oman Fathurrahman mengatakan, museum tersebut akan mengusung tiga unsur penting yang akan menjadi ciri khas dari Universitas Syekh Nawawi Banten.
“Bukan hanya tentang Syekh Nawawi saja, tetapi penciri itu dihubungkan dengan konteks besarnya yaitu Banten Islam, sejak abad ke-16 khususnya, dan juga tentang pelembagaan lembaga pendidikan Islam di Indonesia abad ke-19 yaitu pesantren. Jadi ada 3 lokus yang akan menjadi penciri yang mendukung ekosistem perguruan tinggi itu yaitu, tentang Syekh Nawawi, tentang Banten Islam, dan tentang pesantren,” kata Oman yang dikutip melalui siaran pers di Kediaman Wapres, Jakarta, pada Rabu (24/1/2024).
Melalui kehadiran museum literasi itu, Oman berharap, publik dapat merasakan manfaatnya tentang sejarah, perkembangan, dan karya-karya Syekh Nawawi yang sejak dulu telah banyak menjadi referensi di seluruh dunia. Untuk itu, ia dan tim akan merancang sebaik mungkin pembangunan dan pengoperasian museum nantinya, yang akan memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik-baiknya.
“Itu konsepnya akan betul-betul disajikan, dikolaborasikan, dengan konteks kekinian. Kita akan memanfaatkan teknologi digital, kita akan memanfaatkan bahkan virtual reality, supaya museum bukan lagi sesuatu yang asing bagi publik, khususnya bagi generasi milenial. Tetapi sesuatu yang mengasyikkan. Kita bentuk ekosistemnya. Secara ekonomi juga bisa hidup di situ supaya kemanfaatannya itu juga lebih luas,” imbuh Oman.
Menanggapi hal tersebut, Oman pun menyampaikan respon baik yang didapat dari Wapres. Melalui pembangunan museum literasi ini, Wapres berharap dapat menjadi gerbang pembuka pengetahuan bagi generasi muda untuk mengetahui ajaran-ajaran Syekh Nawawi di bidang keIslaman dan dalam pembentukan peradaban yang diharapkan dapat terus di dalami dan diaplikasikan sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi ke depan.
“Alhamdulillah Pak Wapres merespon dengan sangat antusias. Yang awalnya mungkin tadinya itu rencananya museumnya akan kecil, tetapi Beliau menyarankan kepada kita semuanya supaya lebih luas lagi, supaya memang terwujud cita-cita besarnya,” pungkas Oman.