:
Oleh G. Suranto, Selasa, 14 Maret 2023 | 19:35 WIB - Redaktur: Untung S - 287
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) melakukan sinergi dengan dinas pendidikan di 34 provinsi melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan bidang yang menangani teknologi informasi dan komunikasi di masing-masing daerah.
Sinergitas antara Kemendikbudristek dengan pemerintah daerah itu merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan Platform Teknologi Pendidikan 2023 di seluruh Indonesia.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), M. Hasan Chabibie pada acara Sinergi Pusdatin, BLPT, dan Dinas Pendidikan 2023, di Jakarta, Senin (13/3/2023) mengatakan satu dari sepuluh strategi utama dalam implementasi Merdeka Belajar adalah membangun platform pendidikan nasional berbasis teknologi. Sehingga, lanjut Hasan, pengembangan dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi pendidikan menjadi prioritas Pusdatin dan BLPT di 2023.
“Sejumlah platform teknologi telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek untuk memberikan banyak kemudahan dalam hal pengembangan dan penyediaan materi pembelajaran, komunikasi antara siswa dan guru, serta memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi pendidik dan pelajar. Platform teknologi juga memungkinkan dinas dan pemerintah pusat dapat mengatur, mengelola dan mengevaluasi penggunaan sumber daya sekolah dengan lebih efisien,” ujar Hasan, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Adapun platform teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek antara lain Rumah Belajar yaitu platform konten pembelajaran bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Selanjutnya, Platform Merdeka Mengajar yang merupakan platform edukasi untuk menjadi teman guru penggerak dalam mengajar, belajar, dan berkarya dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Selanjutnya, Platform Sumber Daya Sekolah (SDS) yang terdiri dari SIPLah, ARKAS, dan TanyaBOS yang difokuskan pada efisiensi penggunaan sumber daya sekolah, termasuk pengelolaan anggaran. Kemudian, Platform Rapor Pendidikan yang merupakan platform berbasis data yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain mengenai capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi.
Kemudian, ada Platform Hi-Edu merupakan platform yang menyasar pengguna dari kalangan pendidikan tinggi, yang bertujuan untuk mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri, serta mendukung seluruh program Kampus Merdeka.
Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 49 Tahun 2022, Kemendikbudristek telah membentuk BLPT sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusdatin yang bertugas memberikan layanan pemanfaatan Platform Teknologi Pendidikan.
Menurut Hasan, balai tersebut dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan baik secara nasional maupun regional. "Kita akan memiliki program-program yang sebagian tugasnya dikerjakan BLPT terkait pemanfaatan dan distribusi. Provinsi punya aktivitas senada transformasi untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kita saling support data, SDM, dan resource yang memungkinkan aktivitas tadi seirama," tutur Hasan.
Melalui sinergi antara BLPT dan dinas pendidikan, Hasan berharap kegiatan ini menjadi semangat untuk siap menyukseskan transformasi digital pendidikan dengan peningkatan pemanfaatan Platform Teknologi Pendidikan di Indonesia. “Selamat berkolaborasi dan semangat bertransformasi. Ciptakan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Hasan.
Sementara itu, Kepala BLPT, Wibowo Mukti dalam laporannya menyampaikan dengan keberadaan seluruh platform teknologi pendidikan yang ada, BLPT memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mempercepat distribusi dan pemanfaatan platform secara luas. “BLPT perlu berkoordinasi dengan seluruh UPT di daerah yang membidangi teknologi informasi, komunikasi dan pendidikan, agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan lebih sinergi, cepat, efisien,” tutur Wibowo.
Sumber Foto: Kemendikbudristek