:
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia mendorong upaya percepatan penurunan stunting dengan kegiatan Launching Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada kegiatan launching Senin (28/2/2023) mengatakan selain itu, upaya pemerintah merubah program penimbangan dan pengukuran bayi di Posyandu menjadi sebulan sekali dari dua kali dalam setahun.
“Itu dilakukan guna mendapatkan umpan balik sehingga berdasarkan hasil dari penimbangan dan pengukuran itu kita bisa melaksanan intervensi secara lebih cermat, tepat, dan memiliki presisi tinggi karena didasarkan dengan informasi dari hasil pengukuran dan penimbangan yang telah dilakukan sebelumnya,” kata Menko Muhadjir.
Upaya penimbangan bayi tiap bulannya sebagai upaya mempercepat penurunan stunting di tiap daerah dan mencapai target penurunan stunting nasional sebesar 14 persen yang merupakan tanggungjawab dari Kemendagri dan pemerintah daerah.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama, dimana perlu adanya dua titik penanganan penting, yakni intervensi sebelum lahir dan intervensi setelah lahir.
“Kontribusi intervensi sebelum lahir mencapai angka 14 persen dan penting sekali untuk menjaga kondisi kesehatan bayi sebelum lahir. Sementara intervensi pasca lahir berupa pengukuran berat badan yang dapat memantau perkembangan bayi,” ujar Menkes Budi.
Ditambah lagi dengan dipercepatnya pemenuhan alat antropometri atau alat pengukuran dan penimbangan bayi di Posyandu, serta USG di Puskesmas yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan akan mempercepat penanganan stunting di Indonesia.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo turut mendukung program percepatan penurunan stunting dengan lima pilar yang dimiliki oleh BKKN dan menyambut baik upaya penimbangan bulanan terhadap bayi yang akan dilakukan.
“Gerakan itu merupakan momentum yg luar biasa. Kami berterima kasih gerakan ini luar biasa karna menjawab pilar kelima yang dimiliki oleh BKKBN,” ucap Hasto.
Foto: KemenkoPMK