:
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 29 Juli 2022 | 23:15 WIB - Redaktur: Untung S - 503
Jakarta, InfoPublik - Candi Borobudur kini hadir dengan wajah baru yang jauh lebih menarik. Sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DSP), Borobudur siap menerima wisatawan domestik dan mancanegara.
Setelah Pemerintah melakukan penataan ulang kawasan candi, wisatawan akan mendapatkan pengalaman baru sejak masuk kawasan candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah itu, tanpa harus menaiki bangunan candi.
Hal itu dikatakan Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Edy Setijono, di Jakarta pada Jumat (29/7/2022).
“Jadi experience (pengalaman) itu sudah bisa dinikmati (wisatawan) sejak masuk ke kawasan (candi Borobudur, red). Pemerintah sudah melakukan revitalisasi pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan, koridor sampai ke dalam area Candi,” ujar Edy.
Edy mengatakan, penataan ulang antara lain dengan melebarkan koridor jalan menuju arah candi dan menyiapkan banyak ruang terbuka (open space), sehingga pengunjung bisa melihatnya secara jelas sejak melewati pintu masuk.
“Fasilitas juga kita sediakan, termasuk semakin banyak open space (ruang terbuka) di dalam ya wisatawan tidak harus langsung ke lokasi candi, tetapi dia bisa melihat menikmati keindahan taman yang kehijauan dan kebersihannya,” katanya.
Tak hanya itu, dengan wajah baru itu, para pengunjung atau wisatawan juga bisa bereksperimen dengan beberapa fasilitas yang ada di dalam kawasan Candi Borobudur, seperti beberapa museum yang ada di dalamnya, seperti museum Karmawibhangga yang penting tentang koleksi-koleksi arkeologikal yang bisa di ujung juga ada museum Samudra raksasa yang dibuat dengan konsep digital.
Setelah sempat ditutup cukup lama selama pandemi COVID-19, sekarang wisatawan yang datang bisa menikmati berbagai layanan yang disiapkan dan mengagumi keindahan dan kemegahan kawasan itu, bahkan sebelum memasuki dan melihat langsung bangunan Candi Borobudur yang hingga saat ini masih tidak boleh dinaiki.
“Karena pemerintah atau kita semua ingin agar cara menikmati bangunan kemegahan Borobudur itu, tidak harus dengan menyentuh bangunan itu sendiri,” jelasnya.
Eko juga mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan usulan tiga pihak yang bisa mendapat izin menaiki bangunan Candi Borobudur, yakni para pejabat atau kepala negara lain yang berkunjung untuk kepentingan diplomasi, pemuka agama untuk upacara keagamaan, dan peneliti untuk kepentingan sains.
Batasi Pengunjung ke Struktur Candi
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendekbud), Restu Gunawan, menambahkan upaya yang telah dilakukan pengelola Candi Borobudur bertujuan untuk meminimalisir jumlah orang yang naik ke struktur bangunan candi.
Selain untuk konservasi bangunan Candi, upaya itu diharapkan bisa berpengaruh terhadap penilaian yang dilakukan oleh UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi sektor Pendidikan dan Kebudayaan terhadap warisan budaya dunia tersebut.
“Mudah-mudahan Ketika UNESCO memberikan penilaian (terhadap Candi Borobudur), itu bisa memberikan nilai positif,” pungkasnya.
Foto: Wisatawan berada di taman Lumbini kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). Guna meningkatkan pendapatan devisa dari sektor pariwisata pemerintah terus mendorong sektor pariwisata di 10 Destinasi Super Prioritas (DSP) salah satunya candi Borobudur yang telah dibuka untuk umum pada (25/6/2020) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.