Kedatangan Tiga Tahap Vaksin COVID-19, Antisipasi Gelombang Ketiga

:


Oleh Putri, Sabtu, 30 Oktober 2021 | 09:16 WIB - Redaktur: Untung S - 701


Jakarta, InfoPublik - Indonesia menerima tiga tahap kedatangan vaksin dengan jumlah total sekitar 6,5 juta vaksin, pada Jumat (29/10/2021). Yakni tahap 105 vaksin Pfizer, tahap 106 vaksin Astrazeneca, dan tahap 107 vaksin Sinovac.

Vaksin Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, vaksin AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan vaksin Sinovac sebanyak empat juta dosis. Seluruh vaksin ini didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis.

“Guna percepatan vaksinasi di daerah, vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Banten akan segera didistribusikan ke empat lokasi serah terima, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung,” kata Nadia Jumat (20/10/2021).

Sementara vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda - Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Nadia mengatakan pasokan vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Vaksin sudah tersedia, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda vaksinasi.

Hal ini juga menjadi langkah antisipasi menghadapi gelombang ketiga COVID-19, meski tentu saja, Nadia berharap tidak terjadi di Indonesia. Vaksinasi dinilai sebagai salah satu perlindungan utama bagi masyarakat Indonesia dari COVID-19.

“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” kata Nadia.

Upaya Vaksinasi untuk Remaja dan Lansia

Pemerintah Indonesia terus melakukan sejumlah upaya untuk peningkatan vaksinasi bagi kelompok umur remaja dan lanjut usia (lansia). Mulai dari memberikan sejumlah kemudahan dan strategi jemput bola bagi lansia, hingga meningkatkan edukasi dan sosialisasi, khususnya bagi lansia.

Nadia menjelaskan berdasarkan riset, salah satu penyebab lambatnya capaian vaksinasi lansia adalah masih banyaknya warga yang belum mendapatkan informasi yang tepat dan banyak menerima disinformasi.

“Hal ini membuat banyak warga yang belum yakin terhadap fungsi dan manfaat vaksinasi. Karena itu, edukasi dan sosialisasi terus kita gencarkan. Peran aktif pihak keluarga dan masyarakat sekitar sangat diharapkan dalam bantu mendorong pelaksanaan vaksinasi lansia ini,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi karena pandemi belum berakhir.

(Foto: Tangkapan Layar/Putri)