Tanggapan Kemenkes Mengenai Dokter Yang Meninggal

:


Oleh Putri, Kamis, 29 Juni 2017 | 21:54 WIB - Redaktur: Juli - 316


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan menyampaikan duka cita atas meninggalnya dokter Stefanus Taofik pada saat tugas jaga di RS Pondok Indah Bintaro Jaya Senin (26/6) lalu.

Menurut kronologi yang disampaikan RSPI, dokter anestesi paruh waktu tersebut ditemukan tidak sadarkan diri saat berjaga. Yang bersangkutan tidak merespon ketika petugas melakukan tindakan resusitasi dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Dari penjelasan pihak RS, dr. Stefaus tidak kelebihan jam kerja, pasien yang ditanganinya juga tidak banyak. Ia sebagai dokter jaga anestesi tanggal 24 Juni 2017 pikul 13.00 sampai 25 Juni 2017 pukul 20.00," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/6).

Oscar melanjutkan, dengan alasan pasien tidak banyak dan tidak ada kegiatan lain, almarhum meminta berganti jaga dengan dokter anestesi lain. Hingga dr. Stefanus berjaga sampai tanggal 26 Juni 2017. Oscar juga menegaskan setelah meminta konfirmasi dari Rumah Sakit, almarhum tidak menggantikan seniornya yang berlebaran.

RSPI menyebutkan telah menyiapkan dua dokter spesialis purna waktu yang siap jika dipanggil (on call). Selama dua hari, almarhum menangani satu pasien ICU dan pasien operasi jenis sedang. Dari informasi, dr. Stefanus Taofik bekerja sebagai dokter anestesiologi di RSPI dan RS Jantung Diagram Cinere.

"Ia juga peserta program fellow terapi intensif pada semester dua di RS Cipto Mangunkusumo. Sebagai peserta fellow Konsultan Intensive Care (KIC) ditugaskan hanya satu hari dalam satu bulan mulai sore pukul 15.30 sampai pukul 21.00," kata Oscar.