Kemenkes Bentuk Tim Promotif dan Preventif Untuk Jemaah Haji 2017

:


Oleh Admin, Jumat, 2 Juni 2017 | 12:41 WIB - Redaktur: Juli - 481


Jakarta, InfoPublik - Suhu udara di Musim Haji 2017 diperkirakan mencapai 40-44 derajat celcius, suhu tinggi ini dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya heat stroke, terkait hal tersebut Kementerian Kesehatan telah membentuk tim promotif dan preventif.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Yusuf Singka menjelaskan, tim ini telah dibekali dengan berbagai persiapan, dan akan memberi penjelasan kepada jemaah haji saat wukuf di Arofah.

"Mereka juga akan menyiapkan semprotan air untuk mengurangi sengatan panas bagi jemaah haji," katanya, seperti dalam keterangan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi, di Jakarta, Jumat (2/6).

Disampaikan Kemenkes, bahwa suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40-44 derajat celcius. Suhu setinggi ini akan menyebabkan terjadinya heat stroke (stroke akibat suhu udara yang sangat panas).

Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami suhu tubuh panas, kejang kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat. Kondisi heat stroke sering terjadi pada saat terpapar matahari dalam waktu yang lama. Sebagian besar hal ini terjadi pada saat menunaikan ibadah Arofah dan Mina (Armina).

"Apalagi 61 persen jemaah haji Indonesia sudah lanjut usia dan berisiko tinggi. Sehingga lebih rentan terkena dehidrasi. Mereka akan kekurangan cairan yang berat," kata Kapuskes Haji Eka Yusuf Singka menjelaskan.

Untuk mencegah terjadi heat stroke, jemaah haji dianjurkan agar melakukan pencegahan, antara lain minum air setiap 2-3 jam, jangan menunggu haus, Semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainnya yang terkena sinar matahari.

Selain itu, gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya berpergian dengan pendamping, juga gunakan alas kaki, pakai payung dan penutup kepala.