Teguhkan Nilai Luhur pancasila

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 1 Juni 2017 | 21:44 WIB - Redaktur: Juli - 308


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selenggarakan upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila dengan tema “Saya Indonesia, Saya Pancasila” di Kampus PUPR, Jakarta, Kamis (1/6) . 

Sekretaris Jenderal PUPR Anita Firmanti menjelaskan, upacara yang diselenggarakan bertujuan untuk  meneguhkan komitmen jajaran aparatur sipil negara agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Berbagai etnis,   bahasa,   adat   istiadat,   agama kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke­ bhinneka tunggal ika-an kita," ujar Anita Firmanti ketika membacakan pidato sambutan dari Presiden Joko Widodo dalam siaran pers.

Menurut dia, saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi bangsa yakni pancasila. Jangan sampai terjadi seperti beberapa negara lain yang ada kelompok tertentu yang berusaha merubah ideologi bangsanya. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang  banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

"Maka dari itu, kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang  saudara. Dengan Pancasila dan UUD  1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut," kata dia. 

Demi menghindari dampak negatif diatas, melalui pidato ini, Anita mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi,TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam  bermasyarakat, berbangsa dan  bernegara harus terus ditingkatkan.

Selain itu, ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan  dan  perdebatan  di  media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Komitmen   pemerintah   untuk   penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat, antara lain menerbitkan  Peraturan Presiden  Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Fungsi dari unit ini, bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini  ditugaskan   untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. 

Selain itu, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

"Tidak  ada  pilihan  lain  kecuali  kita  harus kembali  ke jati  diri  sebagai  bangsa  yang  santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional," katanya.

Namun demikian,  semua hal diatas harus dikuti dengan kewaspadaan  terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.

Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti­ Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka Tunggal Ika.  Pemerintah  pasti  bertindak tegas  jika  masih  terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.

“Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling  menghormati, saling toleran,  dan  saling  membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia,” kata Sekjen PUPR.