:
Oleh Tri Antoro, Rabu, 26 April 2017 | 21:46 WIB - Redaktur: Juli - 296
Jakarta, InfoPublik - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berharap perkembangan metodologi pendidikan dalam negeri mampu mengikuti kemajuan teknologi dan informasi pada generasi muda.
"Masukannya harus menyesuaikan, karena siswa sekarang beda dengan dahulu, kalau dahulu siswa menunggu guru diajarkan, semacam transfer knowledge dari guru ke siswa. Kalau sekarang siswa bisa belajar sendiri, dengan begitu banyaknya sumber informasi, tinggal bagaimana manajemennya," kata Fadli di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4).
Ia menjelaskan, kemajuan teknologi menjadi tantangan bagi guru dan dosen menghadapi kemajuan zaman, peran tenaga pendidik mulai bergeser. Disinyalir lewat media handphone bisa jadi sumber informasi, sumber ilmu dan pengetahuan yang efektif.
"Ada pergeseran yang harus diadaptasi oleh guru dan dosen dalam rangka teknik mengajar, teknik berkomunikasi dengan siswa. Termasuk itu tadi kita perlu memikirkan revisi terhadap Undang-Undang guru dan dosen, karena peran guru dan dosen mulai bergeser, dengan meningkatnya teknologi informasi," ungkap Fadli.
Disisi lain menurutnya, penggunaan teknologi dan informasi yang sesuai kemajuan zaman juga perlu diwaspadai oleh para pendidik. Karena diduga keteladanan dan pembentukan karakter sulit didapatkan dari kemajuan teknologi informasi.
Sebab lanjutnya, ada potensi pengaruh informasi negatif, justru membuat keteladanan dan pembentukan karakter sulit diimplementasikan.
Terkait itu Fadli menyarankan, lembaga pendidikan perlu memberikan pelajaran tentang sejarah dan budaya bangsa. Dia menegaskan pengetahuan siswa tentang sejarah dan budaya akan membentuk karakter dan jati diri generasi bangsa.
"Karena ini yang tidak mungkin bisa didapatkan dari tempat-tempat lain. Itu sangat local specific, ini sangat penting dikedepankan di masa-masa pembentukan awal siswa, terutama di sekolah dasar," pungkasnya.