Cakupan Imunisasi Berpengaruh Pada Kekebalan Kelompok Terhadap Suatu Penyakit

:


Oleh Juli, Selasa, 25 April 2017 | 23:37 WIB - Redaktur: Juli - 159


Jakarta, InfoPublik - Herd Immunity atau kekebalan kelompok terhadap suatu penyakit tidak mungkin terjadi bila cakupan imunisasi sangat rendah.

Hal itu disampaikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Mohamad Subuh pada Temu Media mengenai Pekan Imunisasi Sedunia 2017 bertema “Imunisasi Bisa! Jadikan Anak Indonesia Sehat dan Bahagia” di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (25/4) seperti yang disampaikan dalam rilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.

Ia menjelaskan, berdasarkan konsep kekebalan kelompok, keberadaan daerah kantong dengan cakupan imunisasi rendah, bila muncul kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) maka penyebaran penularan akan cepat sekali.

"Anak-anak yang tidak diimunisasi berisiko menjadi kasus dan juga sumber penularan PD3I bagi anak-anak lainnya," kata Subuh.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa secara nasional, berdasarkan evaluasi program imunisasi tahun 2015-2016 cakupan imunisasi sudah melebihi dari target yang ditetapkan. Namun, masalahnya adalah masih terjadi disparitas cakupan imunisasi di beberapa daerah di Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim B Yanuarso Sp. A(K), menyatakan bahwa kekebalan komunitas terjadi jika cakupan imunisasi lebih dari 80 persen. Sementara itu, bila cakupan imunisasi kurang dari 60 persen, maka peluang terjadinya kejadian luar biasa (KLB) munculnya PD3I menjadi besar.

“Kalau anak yang divaksinasi banyak, cakupan imunisasi tinggi, maka anak-anak yang tidak divaksinasi akan tetap terlindungi. Ini yang dinamakan herd immunity atau disebut juga kekebalan komunitas," ujarnya.

Herd immunity merupakan situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi atau kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.

"Jadi, apabila kelompok yang rentan seperti bayi dan balita terlindungi melalui imunisasi, maka penularan penyakit di masyarakat pun akan terkendali sehingga kelompok usia yang lebih dewasa pun ikut terlindungi karena transmisi penyakit yang rendah. Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata," katanya.