Kemendikbud Gelar Pameran Warisan Budaya Tak benda

:


Oleh Astra Desita, Selasa, 25 April 2017 | 17:23 WIB - Redaktur: Juli - 785


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar pameran untuk mendukung kapal pinisi, pantun dan pencak silat sebagai warisan budaya dunia UNESCO.

Dalam laporannya Kepala Bidang Sub Bidang Warisan Tak Benda Lien Dwiari  mengatakan, pameran warisan tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat mengapresiasi warisan budaya tersebut sehingga timbul keinginan masyarakat untuk melestarikannya.

"Dengan pameran ini kami berharap masyarakat dapat ikut melestarikan dan mengembangkan warisan budaya tak benda," tutur Lien Dwiari di Gedung Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Selasa, (25/4).

Pada acara pameran tersebut akan ada lokakarya tentang tali temali oleh Pramuka, lokakarya pantun oleh Asosiasi Tradisi Lisan, pertunjukan pencak silat, dialog Pantun di masa Sekarang dan lainnya.

Sementara itu Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan, Kemendikbud telah mengirimkan dokumen dossier ke UNESCO untuk ketiga warisan budaya tak benda tersebut.

"Pinisi akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Desember 2017 setelah melalui sidang UNESCO, sementara itu Pantun akan dibahas dalam sidang UNESCO 2018 dan Pencak silat akan dibahas pada 2019," katanya.

Dari ketiga warisan budaya tersebut, pantun menjadi satu-satunya warisan budaya tak benda yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Malaysia sebagai Multinational Nomination pada 2017.

Sementara untuk silat tidak diajukan sebagai warisan multinasional walaupun negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam juga Thailand Selatan memiliki silat karena silat Indonesia memiliki filosfi yang berbeda.

"Silat yang diajukan adalah silat Indonesia yang ada di beberapa daerah seperti Banten, Jawa Barat, Riau dan daerah lainnya yang memiliki filosifi berbeda dengan negara lainnya," tuturnya.

Ke depan kata dia, Indonesia juga akan mengajak negara lain untuk mengajukan jalur rempah sebagai warisan multinasional UNESCO.

Sementara itu hingga 2016 ada tujuh warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah masuk daftar UNESCO antara lain wayang, keris, batik, angklung, tari saman, noken dan tiga jenis tarian Bali.