Kemenhub Terus Galakkan Keselamatan Berlalu Lintas

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 17 April 2017 | 10:55 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih sangat memprihatinkan di 2016 setiap hari rata-rata ada 72-73 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan.

"Oleh karena itu, walau kita (Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat) mempunyai tugas berbeda, namun kita tetap bersatu mewujudkan keselamatan transportasi jalan secara bersama-sama. kita perlu terus berupaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia," ujar  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto saat membuka Acara Gebyar Keselamatan Lalu Lintas di Sukabumi, Minggu (16/4).

Kemenhub lewat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada wali kota Sukabumi beserta Muspida yang telah mengadakan program kegiatan Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas di Kota Sukabumi sekaligus rangkaian HUT Kota Sukabumi yang ke-103.

"Saya berharap ke depan dapat bersinergi dalam berbagai hal, salah satunya upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam keselamatan di jalan," ujar Pudji.

Kementerian Perhubungan terus berupaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mendukung program Dekade Aksi Keselamatan Jalan RI (2011-2020) yang diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Juni 2011 dengan tujuan untuk mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan sebesar 80 persen pada tahun 2020 dengan tagline 'Saatnya Bertindak'.

Sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ bahwa tujuan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu dengan moda angkutan lain, untuk mendorong perekonomian nasional, dan memajukan kesejahteraaan umum. 

"Keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali dari kita sendiri, keluarga dan masyarakat, serta lingkungan kerja sampai akhirnya mewujud menjadi budaya dan peradaban bangsa," kata Pudji.

Dalam Global Status Report on Road Safety (WHO) disebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, tercatat lebih dari 186.000 anak meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Di negara berkembang jumlah anak anak yang meninggal akibat kecelakaan 3 kali lebih banyak daripada di negara maju. Di Indonesia pada tahun 2016 tercatat lebih dari 20 persen kecelakaan lalu lintas yang terjadi melibatkan anak anak. Melihat fakta di atas sudah selayaknya semua stakeholder menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan bagi anak-anak di Indonesia.

Lebih lanjut Pudji menambahkan, terkait dengan data tersebut, sebagaimana sering disampaikan Menteri Perhubungan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, berbagai kegiatan telah dilakukan Kementerian Perhubungan, yaitu membuat maskot keselamatan jalan zeta (zebra sahabat kita), sosialisasi kepada pelajar, guru dan masyarakat, pembangunan fisik zona selamat sekolah, taman edukatif keselamatan jalan, rute aman dan selamat sekolah, penanganan lokasi rawan kecelakaan, inspeksi keselamatan jalan, serta pelaksanaan pekan nasional keselamatan jalan.