Kemenhub, Operator dan Pemda Wakatobi Sepakat Tingkatkan Kapasitas Transportasi

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 19 Februari 2017 | 16:38 WIB - Redaktur: Juli - 737


Jakarta, InfoPublik - Peningkatan kapasitas transportasi ke Wakatobi akan segera terwujud, karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub), operator transportasi, dan pemerintah daerah telah sepakat melakukan upaya bersama memberikan dukungan di sektor transportasi untuk memajukan potensi pariwisata di Wakatobi.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak dalam kunjungan kerjanya di bandara Matahora dan pelabuhan Wanci terkait rencana pengembangan bandara dan pelabuhan untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Wakatobi.

"Pertemuan antara Kemenhub, Direktur Komersial Garuda Indonesia Agus Toni Soetirto, Direktur Utama PT ASDP Faik Fahmi, dan Bupati Wakatobi Arhawi, telah menghasilkan beberapa kesepakatan bersama memberikan dukungan di sektor transportasi untuk memajukan potensi pariwisata di Wakatobi," ujar Menhub Budi dalam kunjungan kerjanya ke Wakatobi, seperti yang disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta,  Sabtu (18/2). 

Menhub mengatakan di sektor transportasi udara akan mencoba dibuat rute penerbangan dari Bali menuju Wakatobi, dengan adanya penerbangan dari Bali yang jumlah wisatawannya sudah banyak, dapat menarik wisatawan untuk berkunjung juga ke Wakatobi.

"Ada konsep yang namanya crowd attract crowd dimana ada keramaian di Bali jika dihubungkan maka keramaian lainnya akan datang ke Wakatobi. Atas dasar itu maka akan dibuat konektivitas dari Bali ke Wakatobi," ungkapnya.

Terkait hal ini, Menhub Budi mengatakan, pemkab Wakatobi telah setuju untuk memberi subsidi kepada operator, yakni Garuda Indonesia untuk melakukan penerbangan ke daerah yang masuk dalam 10 besar destinasi pariwisata unggulan Indonesia tersebut. "Sekitar bulan April mudah-mudahan Garuda sudah mulai beroperasi, bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu tergantung kebutuhan," kata Menhub Budi.

Sementara dari sisi pemerintah, untuk mendukung hal tersebut, Kemenhub akan membantu mengoptimalkan sisi udara bandara, diantaranya, menambah ketebalan (pcn) landasan, dan memperpanjang runway bila diperlukan. "Pcn nya sekarang masih dibawah 25. Perlu dioverlay menjadi 35 sampai 38. Nanti kita lihat kalau 737 sudah mau di sini, kita tambah runwaynya menjadi 2400 meter," ungkapnya.

Saat ini Bandara Matahora memiliki fasilitas runway 2000x30 m2, yang bisa didarati pesawat jenis ATR 72-500. Ke depan, Menhub Budi mengatakan akan menyambungkan penerbangan dari Bali, Wakatobi, dan Toraja. Ketiganya merupakan destinasi pariwisata andalan Indonesia.

"Nanti kita akan selesaikan bandara Pontiku di Toraja kurang lebih 6 bulan dengan kapasitas ATR. Nantinya akan terjadi suatu kombinasi penerbangan yang menarik. Dari Bali yang penuh kultur, menuju Wakatobi yang alami, dan menuju Toraja yang magis," katanya.

Selain penerbangan, Kemenhub juga akan mengoptimalkan angkutan penyeberangan di Wakatobi. "Wakatobi kan terdiri dari empat pulau, tidak boleh ada yang tidak terkoneksi, maka saya ajak Dirut ASDP untuk membahas bagaimana konektivitas ini bisa terjadi menggunakan angkutan penyeberangan," ujarnya.

Menhub meminta ASDP untuk melakukan studi terkait kemungkinan ASDP untuk beroperasi melayani angkutan penyeberangan di beberapa pelabuhan di Wakatobi, termasuk di pelabuhan Wanci. "Saya minta ASDP melakukan studi. Pertama studi traffic nya, dan seterusnya studi mengenai pelabuhan-pelabuhan yang ada (di Wakatobi). Kalau traffic nya belum banyak, kita cari alternatif lainnya. Ya studinya paling cepat 1 bulan sampai 6 bulan," pungkasnya.