Indonesia dan Belanda Berkolaborasi Tingkatkan Mutu Pendidikan Vokasi

:


Oleh Astra Desita, Senin, 13 Februari 2017 | 16:09 WIB - Redaktur: Juli - 636


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia dan Belanda menandatangani nota kesepahaman mengenai peningkatan mutu pendidikan tinggi vokasional di Tanah Air, salah satunya dalam peningkatan kapasitas para dosen di bidang vokasi.

"Kerja sama ini untuk meningkatkan kapasitas kami yang terkait dengan pendidikan tinggi vokasional, juga mengembangkan riset dan inovasi di berbagai lingkup Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)," kata Menristekdikti Mohamad Nasir, usai penandatanganan kerja sama di Gedung Kemenristekdikti Senayan Jakarta, Senin (13/2).

Menurutnya, dalam waktu dekat, Kemenristekdikti akan mencari pendanaan dan akan mengirim mahasiswa untuk belajar di Belanda. Disebutkan, jumlah pendidikan tinggi vokasi di Indonesia sebanyak 12 politeknik. "Kami akan mendorong agar mereka belajar dengan perguruan tinggi di Belanda, diharapkan dengan upaya ini kualitas pendidikan tinggi vokasional di tanah air semakin meningkat," ungkapnya.

Selain itu, mahasiswa nantinya tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga sertifikasi ketika lulus. Begitu juga dengan para dosen. "Ini sangat penting dalam era globalisasi," kata Nasir.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Mariette (Jet) Bussemaker mengatakan, kerja sama ini sangat penting karena pendidikan merupakan hal utama untuk masa depan yang lebih baik. "Bagi Indonesia dan Belanda kerja sama ini sangat penting, karena pendidikan tinggi vokasi, dan riset karena ini sangat berhubungan dalam agenda pembangunan kapasitas manusia," katanya.

Dalam hal ini, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama bagi Indonesia yang memiliki bonus demografi besar melalui beasiswa akan menjadi prioritas. Hal tersebut nantinya akan diimplementasikan melalui pertukaran sejumlah kesepakatan dan program-program beasiswa, juga pengembangan dan penilaian kurikulum dan kualifikasi.

Selain itu, dalam peningkatan jaringan yang kuat ke sektor pasar tenaga kerja melalui program magang dan proyek-proyek riset terapan oleh pelajar di kedua negara, termasuk untuk program pendidikan vokasi di perguruan tinggi juga menjadi perhatian.