Aduan Warga DKI Terbanyak Soal Sengketa Tanah

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 3 Februari 2017 | 04:59 WIB - Redaktur: Juli - 785


Jakarta, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengungkapkan, selama menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta hampir setiap pagi dirinya menerima aduan warga, dan yang paling banyak adalah aduan mengenai masalah sengketa tanah.

“Soal tanah, paling tinggi juga pengaduannya. Biasaya sudah inkrah kasus hukum tapi pemda lambat bayar, atau kejelasan status, kemudian juga ada aduan tanah rakyat diserobot pihak lain, atau tanah orang lain diduduki orang lain,” ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/2).

Selain itu, kata dia, aduan dari pekerja harian lepas (PHL) merupakan aduan terlama yang dia terima. Pada Januari 2017, banyak PHL yang mengadu soal kontrak mereka yang tidak diperpanjang, dan soal perekrutan PHL.

“Kalau minggu lalu, ada PHL yang mengadu karena dipecat, padahal mereka sudah lama bekerja, dia nggak terima. PHL paling lama pengaduannya,” ujarnya.

Kemudian, masalah sewa rumah susun juga menjadi persoalan. Ini juga termasuk yang paling banyak diadukan. Keluhan mereka terkait konflik antara Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) serta penghuni rusunawa yang tak bisa membayar uang sewa rusun mereka.

Masih banyak lagi aduan-aduan yang diterimanya, seperti ada warga yang minta pekerjaan hingga kursi roda, dan lain-lain. Dirinya memberikan batas waktu tiga hari bagi dinas-dinas yang terkait untuk menindaklanjuti pengaduan-pengaduan tersebut.

 “Tindak lanjut biasanya ke kepala dinas, jadi nggak hanya lisan. Jadi putusannya di dinas terkait masing-masing,” katanya.