Masyarakat Diminta Tak Khawatir Berlebihan Soal Antraks

:


Oleh Juliyah, Sabtu, 21 Januari 2017 | 19:11 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 233


Jakarta, InfoPublik - Masyarakat diminta tidak perlu khawatir terkait beredarnya informasi yang menyebutkan terjadi penularan Antraks di DI Yogyakarta, salah satunya tentang adanya seorang anak di Kabupaten Sleman yang diduga meninggal karena tertular penyakit ini.

Tim Respon Cepat Waspada Anthraks Biostatistika, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi (BEPH) FK UGM dalam keterangannya menyampaikan, saat ini investigasi masih terus dilakukan oleh dinas kesehatan bersama dengan dinas terkait lainnya tentang sumber penularan.  Selain itu, adanya informasi yang menyebutkan terdapat 15 pasien Antraks yang dirawat di RSUP Dr Sardjito DIY tidak benar. 

Masyarakat juga diimbau tidak perlu khawatir pergi ke Godean dan RSUP Dr Sardjito karena penyakit ini tidak dapat menular dari manusia ke manusia, dan hingga saat ini, belum ada laporan keberadaan penyakit anthraks pada hewan di daerah tersebut. 

Hal ini disampaikan meluruskan tidak benarnya isu yang melarang  warga pergi ke daerah Godean dan RSUP Dr Sardjito karena bisa terhirup spora bakteri anthrax yaitu bacillus anthraxis.

Dijelaskan, Antraks merupakan penyakit menular bersumber binatang, utamanya hewan pemakan rumput. Penularannya melalui kontak dengan hewan atau produk hewan yang terinfeksi antraks, antara lain olahan kulit, bulu, tulang. Penyakit Antraks terdiri dari Antraks kulit, Antraks saluran pencernaan, Antraks paru-paru dan meningitis.

Untuk itu masyarakat diimbau menggunakan sarung tangan dan masker saat mengolah daging. Daging harus dimasak sempurna hingga matang sampai suhu di atas 1000C selama minimal 5-10 menit dan hendaknya membeli daging di rumah pemotongan hewan yang bersertifikat.

Selain itu, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik dan dapat disembuhkan total. Semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman juga telah siap siaga untuk penanganan kasus.