Sistem Navigasi Berbasis Satelit Karya Anak Bangsa Segera Diproduksi Masal

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 8 Desember 2016 | 09:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 181


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang telah berhasil mengembangkan alat penginderaan udara. Selama ini alat tersebut masih diimpor dari luar negeri.

Peralatan Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B) sendiri merupakan sistem navigasi berbasis satelit di bandara. Pengembangan teknologi nasional di sektor transportasi ini telah diuji coba di Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC). "Ini (ADS-B) adalah hasil karya anak bangsa, kita bangga dan mengapresiasi BPPT yang sudah bisa mengembangkan alat ADS-B yaitu alat penginderaan udara yang selama ini masih impor," ungkap Menhub.

Saat ini, teknologi ADS-B telah diuji coba di dua bandara, yaitu Bandara Hussein Sastranegara Bandung dan Bandara Ahmad Yani Semarang, dimana hasil pengujiannya dinyatakan baik oleh Kemenhub. Oleh karena itu, lanjut Budi, dalam waktu dekat Kemenhub akan segera mengeluarkan sertifikasi. "Sebagai regulator Kemenhub melihat akurasi kualitas dari alat ini setara dengan apa yang sudah dipakai yang merupakan barang impor, saat ini sedang disertifikasi dan akan dikeluarkan dalam beberapa minggu ini," jelas Menhub.

Ia meminta agar tahun 2017 ADS-B ini sudah dapat digunakan di sejumlah Bandar Udara khususnya Bandar Udara di wilayah Papua, "Saya minta tahun 2017 ini dilakukan produksi massal, kita butuh beberapa alat seperti di Papua, kita ingin wilayah udara di Papua terang benderang," katanya.

ADS-B merupakan sistem navigasi dalam dunia penerbangan yang mampu menangkap informasi yang dipancarkan oleh pesawat. ADS-B mampu menangkap signal dari transponder yang dimiliki setiap pesawat sipil dalam radius 200 mil, sehingga setiap pergerakan pesawat akan terdeteksi.

Dengan ADS-B ini akan dapat menampilkan sejumlah informasi seperti jadwal keberangkatan, nomor penerbangan, rute penerbangan, posisi pesawat lengkap, ketinggian pesawat, type pesawat dan nomor registrasi, tujuan penerbangan, dapat melihat semua pesawat asing yang melintas dan sejumlah informasi penting lainnya. Riset terhadap teknologi ADS-B telah dilakukan sejak tahun 2007 dengan nilai investasi sebesar Rp15 miliar.

Sebelumnya, Kemenhub dan BPPT telah menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka kerjasama pengembangan sistem teknologi nasional di sektor transportasi. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto, pada Senin (31/10) lalu di kantor Kemenhub, Jakarta. Lingkup kerjasama tersebut meliputi, pengkajian dan penerapan teknologi sistem sarana dan prasarana transportasi, peningkatan sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi informasi dan teknologi terkait hal lainnya.