Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC Berakhir di Jakarta

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 17 November 2016 | 16:18 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 481


Jakarta, InfoPublik - Kapsul Waktu FCTC yang sudah berekspedisi sejak bulan Februari lalu ke 17 kota di Indonesia, akhirnya berakhir di kota Jakarta.

Dua orang Pembaharu Muda (PM) FCTC, yakni Tasripul Iman, PM kota Bekasi, dan Citra Demi Karina, PM kota Jakarta, secara bersama-sama menerima “KAPSUL WAKTU FCTC” pada 10 November di Jakarta, yang diserahterimakan dari PM Kota Klaten, Ruri Putri Kriswanto.

Kapsul Waktu FCTC merupakan simbol komitmen 20 Pembaharu Muda dari 17 kota di Indonesia untuk melakukan aksi mendukung Indonesia aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) atau traktat internasional untuk pengendalian global epidemi tembakau.

Tibanya Kapsul Waktu FCTC disambut antusias Tasripul Iman, pegiat Forum Anak Kota Bekasi, dan Citra, aktivis Forum Anak Jakarta. Iman, panggilan akrab Tasripul, langsung bergiat melakukan edukasi, khususnya setelah selesai mengikuti Pelatihan Pembaharu Muda awal Pebruari 2016.

Ia bersama Bagja Nugraha, PM dari kota Bogor, sejak Maret sudah melakukan edukasi tentang pentingnya FCTC bagi Indonesia melalui acara talk show. Diantaranya program talkshow di radio RRI pro 2 FM Bogor.

Edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya FCTC juga dilakukan Iman kepada anak-anak dan remaja di wilayah tempat tinggalnya, di kelurahan Harapan Jaya, kecamatan Bekasi Utara, kota Bekasi.

“Selain melakukan edukasi kami juga menggalang surat dukungan untuk Presiden agar mengaksesi FCTC,” kata alumnus SMA Negeri 10 Bekasi yang pernah menjadi Ketua Forum Osis se-Jawa Barat ini.

Saat ini Iman bergiat sebagai staf di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA). Dengan aktivitas barunya ini, Iman lebih leluasa memasukkan gagasan tentang pentingnya hidup sehat tanpa konsumsi rokok dan paparan asap rokok. Khususnya dalam penyiapan rumusan kebijakan terkait tumbuh kembang anak. Misalnya gagasan tentang pentingnya ruang kreativitas layak anak, yang bebas dari paparan asap rokok dan segala bentuk iklan dan promosi rokok.

Sementara itu, aktivis Forum Anak dari Jakarta, Citra Demi Karina, sejak awal juga berkomitmen memperjuangkan Indonesia yang bersih dari asap rokok dan segala bentuk iklan dan promosi rokok. Selesai mengikuti pelatihan PM Februari lalu, Citra langsung memperkuat jejaring dalam rangka program dukungan terhadap aksesi FCTC. Ia tidak hanya memperkuat konsolidasi di internal Forum Anak Jakarta (Foraja), tetapi juga menggerakkan komunitas Pramuka, dan berkolaborasi dengan Fasilitator Forum Anak Nasional di beberapa kota. Hasilnya, sejak April Citra bersama Foraja melakukan  edukasi ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) untuk memperkuat sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR). “Concern kami adalah terus membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerapan KTR,” papar alumnus jurusan Matematika Universitas Indraprasta ini.

Citra menjelaskan, tempat anak bermain adalah salah satu wilayah KTR seperti diamanatkan oleh UU Kesehatan No 36 tahun 2009. “Karena itu kami memperjuangkan agar RPTRA, sebagai kawasan tempat bermain anak, harus bebas dari paparan asap rokok dan semua bentuk iklan dan promosi rokok,” jelasnya.

Bersama Foraja, pada Mei lalu Citra melakukan aksi kreatif di RPTRA Meruya Utara dan RPTRA Cibesut untuk menggugah kesadaran warga Jakarta tentang pentingnya ruang publik yang bebas rokok.

Tak hanya berkampanye di area RPTRA, Citra dan Foraja juga melakukan edukasi bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC ke sejumlah sekolah di Jakarta dan Bogor. Diantaranya ke SMP Perguruan Budhaya, SMP IT Ar Rahman, SD Al Ihsan, dan SD Meruya Utara di Jakarta serta SD Bojong 3 Tenjo di kabupaten Bogor. Di semua tempat yang ia datangi, Citra juga selalu menggalang surat dukungan untuk Presiden Indonesia mengaksesi FCTC dalam rangkaian kampanye Surat Untuk Presiden. Dari 11.000 surat dukungan yang berhasil digalang Pembaharu Muda dari 17 kota di Indonesia, Citra dan Foraja menyumbangkan pengumpulan 1.000 surat dukungan.

Atas segenap aksi edukasi yang ia lakukan, Citra terpilih menjadi salah satu perwakilan anak yang berkesempatan menyerahkan langsung surat dukungan Presiden mengaksesi FCTC, pada perayaan Hari Anak Nasional di Mataram pada 23 Juli. “Saat menyerahkan surat kepada Ibu Puan Maharani, saya titip pesan kepada Beliau untuk menyampaikan surat dukungan ini kepada Presidem Jokowi,” kata pehobi baca buku dan travelling ini.

Menyambut kedatangan Kapsul Waktu FCTC di Jakarta, Citra dan Foraja merasa sangat antusias. “Kota Jakarta adalah kota terakhir yang dilewati dalam Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC. Jadi kami sangat ingin menjadikan momentum ini sebagai sarana memperkuat komitmen untuk terus mengajak masyarakat mendukung Presiden Jokowi aksesi FCTC,” papar Citra.

Bersama Foraja ia merencanakan pada akhir November dan awal Desember membawa Kapsul Waktu FCTC mengelilingi 20 tempat di Jakarta, dimana angka 20 menunjukkan jumlah Pembaharu Muda yang sudah melakukan aksi di 17 kota dalam rangkaian Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC.

Saat ini, Citra, yang juga menjadi Fasilitator Forum Anak Nasional, tak hanya menggalang dukungan untuk Presiden mengaksesi FCTC. Sejak Agustus ia sudah bergiat dalam kegiatan pendampingan sekolah sebagai kawasan tanpa rokok. “Saya melakukan pendampingan di 10 sekolah di Bekasi, sebagai wujud pelaksanaan Permendikbud no 61 tahun 2015 tentang sekolah sebagai KTR,” ujar Citra.

Selama bulan September dan Oktober Citra sudah melakukan penguatan kapasitas pada pengurus OSIS di 10 sekolah di Bekasi dan bekerjsama dengan Diknas Bekasi untuk menjadikan kesepuluh sekolah tersebut sebagai sekolah pelopor KTR di Bekasi.

Ke depan, Citra bersama Foraja berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan advokasi untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari target industri rokok. “Saya dan Foraja hanyalah bagian kecil warga yang  terus menerus mengajak masyarakat dan pemerintah Indonesia peduli pada pentingnya kesehatan generasi muda. Dan saya mengajak semua pemuda Indonesia bergerak bersama dan punya concern yang sama untuk berjuang menyelamatkan generasi emas Indonesia masa depan,” tukas Citra.