Kemenpora Gelar Diskusi Publik dan Kajian Kepemudaan

:


Oleh Astra Desita, Selasa, 15 November 2016 | 20:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 175


Jakarta, InfoPublik - Isu-isu tentang kepemudaan menjadi topik utama yang dibahas dalam Diskusi Publik dan Kajian Kepemudaan yang mengambil tema "Pengarusutamaan Kebijakan Kepemudaan Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional" yang diselenggarakan oleh Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan di Hotel AOne Jakarta  Selasa (15/11).

Plt. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah dalam pengantarnya menyampaikan bahwa hasil dari kegiatan diskusi ini diharapkan memberikan manfaat yang baik dalam pembangunan kepemudaan.
"Ketika kita berbicara tentang kepemudaan, tidak ada batasan wilayah atau batas geografis, ketika bicara pemuda Indonesia, sama dengan kita bicara pemuda Malaysia, pemuda Singapura, atau pemuda-pemuda dinegara lain, yang menjadi perhatian utama kita adalah, apakah pemuda Indonesia sudah siap bersaing dalam era globalisasi, " ujarnya.

Faisal mengatakan bahwa saat ini sangat diperlukan pengarusutamaan yang jelas terhadap arah kebijakan kepemudaan dalam pembangunan nasional. Pembangunan kepemudaan itu tidak hanya dilaksanakan melalui pendekatan organisasi, tetapi dipandang dalam rangka meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain itu pembangunan kepemudaan harus dikoordinir dengan baik, tidak tumpang tindih antara stake holder kepemudaan.

"Saat ini Menpora Imam Nahrawi telah menetapkan tiga kerangka kebijakan dalam pembangunan kepemudaan, pertama adalah penyiapan draft Peraturan Presiden tentang Pembangunan Kepemudaan Lintas Sektoral, yang kedepan akan menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga terkait dalam memberikan titik tekan kepemudaan dalam setiap program dan kegiatan kementerian/lembaga, " ujar Faisal.

Menurut Faisal, kerangka kedua dalam kebijakan kepemudaan adalah menyiapkan Indeks Pembangunan Kepemudaan yang nantinya akan menjadi tolak ukur nasional ataupun daerah terkati capaian program-program kepemudaan, sedangkan yang ketiga adalah menyiapkan penghargaan yang disebut sebagai Kota Pemuda.

Sementara itu Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan Zainul Munasichin menyampaikan bahwa kegiatan saat ini Indonesia mendapatkan bonus domografi hingga tahun 2035. "Bonus demografi ini adalah keadaan dimana tingginya jumlah penduduk usia produktif dan suatu komnitas masyarakat/negara yang komponen utamanya adalah pemuda, " ujarnya.

Zainul mengungkapkan bahwa dengan jumlah komponen pemuda yang besar ini, sejatinya eksistensi pemuda dalam kehidupan berbangsa-bernegara sangat signifikan, mereka nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa disemua sektor kehidupan.

"Oleh sebab itu, sangat diperlukan dilaksanakannya diskusi ini dalam rangka pengarusutamaan kebijakan pemuda dalam kerangka pembangunan nasional, sehingga nantinya kita mengharapkan, pemerintah akan memberikan porsi penganggarana yang signifikan dalam upaya-upaya pembangunan kepemudaan, " ujarnya.

Kegiatan diskusi ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan Kementerian Keuangan. Hadir dalam diskusi ini Staf Ahli Menpora Adiati Noerdin, serta pejabat Eselon II dan Eselon III pada Deputi Pemberdayaan Pemuda dan Deputi Pengembangan Pemuda.