Pembangunan Kesehatan Masih Hadapi Tantangan Triple Burden

:


Oleh Juliyah, Senin, 14 November 2016 | 11:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini adalah triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular, serta penyakit-penyakit yang seharusnya sudah bisa teratasi muncul kembali.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 Tahun 2016 di Lapangan Kemkes Jakarta, Senin (14/11). HKN tahun ini bertema Indonesia Cinta Sehat dengan subtema Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat. 

Data Global Burden Of Disease 2010 dan Health Sector Review 2014 menyebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yaitu stroke menduduki peringkat pertama, padahal tiga puluh tahun lalu, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini ditengarai disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat. 

"Ini menjadi ancaman bagi bangsa kita. Usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan kontribusi bagi pembangunan justru akan terancam apabila derajat kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku hidup yang tidak sehat," kata Menkes.

Ia menjelaskan, pada dasarnya pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat tergantung pada perilaku Individu yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan sumberdaya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi.

Disamping itu, di era jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dijalankan BPJS Kesehatan,  terlihat bahwa anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, diantaranya penyakit jantung koroner, gagal ginjal kronik, kanker dan stroke. 

Terlebih lagi pelayanan kesehatan Peserta JKN masih didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. 

Menurutnya, fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap Keuangan negara. "Untuk itu upaya mengurangi beban anggaran harus sejalan dengan perubahan paradigma bahkan perilaku masyarakat untuk lebih berparadigma sehat dan menerapkan pola hidup yang sehat," katanya.