Kemnaker Beri Apresiasi Bagi Penolong Korban Kapal Karam di Batam

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 8 November 2016 | 08:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 270


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kepada dua orang penolong terkait musibah tenggelamnya kapal di perairan Tanjung Bembam, Nongsa, kota Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu (2/11).

Pemberian apresiasi diberikan langsung oleh Dirjen Binapenta Kemnaker Herry Sudarmanto pada Minggu (6/11). Dua orang “Dewa Penyelamat” yang berprofesi sebagai nelayan memperoleh santunan dari Kemnaker adalah Jamaludin (60) dan anaknya Abdul Kodir (43).

Kami memberikan apresiasi kepada nelayan itu karena sebagai orang pertama kali melihat kejadian tragis itu setelah mendengar teriakan minta tolong. Tanpa pikir panjang, keduanya langsung menyelamatkan ke 39 orang penumpang kapal, meski kedua perahunya sangat kecil, kata Herry melalui keterangan pers, Senin (7/11).

Menurut Herry, dari  para TKI yang diselamatkan nelayan tersebut, bergelantungan di atas perahu kecil. Total kedua nelayan itu bolak balik sebanyak 15 kali untuk menyelamatkan para TKI tersebut.

Untuk itu beliau berdua kami berikan tanda terimakasih dari Kemnaker disaksikan Disnaker Batam dan insan media. Kami juga berikan uang saku kepada 14 orang korban yang selamat, ujar Herry.

Herry Sudarmanto menambahkan hingga kini tim Basarnas dan tim lainnya masih terus melakukan pencarian enam penumpang (TKI) yang belum diketemukan.  Cuaca buruk dan hujan menjadi penyebab dihentikannya pencarian. “Tapi, jika cuaca cerah akan dilanjutkan pencarian oleh tim basarnas dan tim lainnya,” imbuhnya.

Herry menyatakan, apabila sudah ditemukan enam korban yang hilang tersebut, maka akan diidentifikasi jenazahnya. Selanjutnya Disnaker Kota Batam dan tim lainnya akan menghubungi keluarga korban untuk proses kelanjutan pemulangan jenazah.

Saat ini tambah Herry, masih ada 14 korban yang berada di penampungan di RS Bhayangkara, Batam. Ke-14 korban kapal karam itu masih menunggu konfirmasi Polda Kepri karena diperlukan keterangannya menyangkut kejadian tenggelamnya kapal TKI itu.

Selain itu informasi mereka dibutuhkan untuk  membantu mengidentifikasi para jenazah yang saat ini di RS Bhayangkara, kata Herry.

Herry berharap di saat cuaca cerah, tim Basarnas mampu segera menemukan jenazah korban berikutnya mengingat hingga saat ini sudah menginjak hari kelima sejak kejadian Rabu lalu. Dari 39 korban yang selamat, sebanyak tiga orang telah pulang ke daerahnya secara mandiri. Dua korban diantaranya berasal dari Padang dan satu dari Lombok (NTB). “Ketiga korban dijemput masing-masing oleh keluarganya,” bebernya.

Semantara 22 orang korban, pada Minggu (6/11) telah dipulangkan ke daerahnya dan 14 orang lainnya masih berada di penampungan  menunggu giliran pemulangan disamping keterangannya masih diperlukan sebagai saksi terhadap 54 orang yang telah wafat.

Adapun 14 TKI yang selamat dan berada di penampungan yakni Muhamad Radiah (32), Lombok Timur (NTB); Muhamad Halil (26),   Lombok Tengah (NTB); Pendik Ekopornomo (32), Blitar (Jatim); Didik Supriyanto (17), Kediri (Jatim); Haryanto (50), Bondowoso Jatim; Imam Fadloli (39), Bojonegoro (Jatim); Sofianto (24) Lokhsemauwe Aceh Utara, (NAD); Bostomi (20) Langsa, Aceh Timor, (NAD); Nasrul (22) Palembang, (Sumsel); Zuraida (32) Langkat (Sumut); Hendra (36) Binjai (Sumut); Dominikasasi (22), Kupang (NTT); Yoseph Marnis (34), Flores (NTT); dan Marianus Yaboki (32) Flores (NTT).