Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas Terus Dioptimalkan

:


Oleh Juliyah, Minggu, 30 Oktober 2016 | 21:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 4K


Jakarta, InfoPublik - Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan, menargetkan pencapaian indikator pada tahun 2019 sebesar 75 persen puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional.

Adapun di 2016, ditargetkan pencapaian 25 persen, namun berdasarkan data rekap hingga September 2016, realisasi baru mencapai 21,6 persen.

Oleh karenanya perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendukung pencapaian target tersebut. Hal inilah yang menjadi pembahasan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Meinarwati,  dan Ketua Pokjanas Kesehatan Tradisional, Merdias Almatsier  dalam keterangan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang ditulis di Jakarta, Sabtu (29/10).

Disebutkan terdapat 9754 puskesmas dari jumlah tersebut hingga September 2016 ini baru terdapat 3743 puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional.

Suatu puskesmas dapat disebut sebagai penyelenggara kesehatan tradisional apabila memenuhi salah satu kriteria pelayanan kesehatan tradisional, yaitu telah memiliki tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan pelayanan kesehatan tradisional, melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan keterampilan, atau puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data kesehatan tradisional, fasilitasi, registrasi atau perizinan dan bimbingan teknis serta pemantauan pelayanan kesehatan tradisional komplementer.

Disampaikan bahwa, berdasarkan fakta di lapangan, program pelayanan kesehatan tradisional masih dianggap belum prioritas. Hal ini berimbas pengusulan menu anggaran baik melalui APBN maupun APBD masih sulit diterima.

Sebagai tindak lanjut dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan telah membuat berbagai kebijakan serta beberapa panduan dan pedoman pelaksanaan pelayanan kestrad yang terus disosialisasikan kepada fasyankes.

Selain itu, melalui Direktorat Yankes Tradisional dilakukan pula upaya pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, diantaranya peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan medik akupunktur, peningkatan kapasitas nakes dalam pelayanan akupresur, serta pelatihan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur bagi fasilitator puskesmas.