Jumlah Peserta JKN Capai 66,11 Persen Penduduk

:


Oleh Juliyah, Senin, 24 Oktober 2016 | 14:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 764


Jakarta, InfoPublik - Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, sampai dengan Oktober 2016 tercatat jumlah peserta JKN sebesar 169,574.010 juta jiwa atau kurang lebih 66,11 persen dari total penduduk tahun 2016 sebesar 256.511.495 jiwa.

"Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN ) cukup menggembirakan, karena itu penambahan cakupan kepesertaan ini harus diikuti dengan pemenuhan supply side baik sarana prasarana maupun SDM kesehatan," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam press briefing 2 Tahun Kerja Nyata Jokowi – JK, di Bina Graha, Jakarta, seperti disampaikan dalam keterangan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Senin (24/10).

Kemkes menyebutkan, Perkembangan lain yang cukup menggembirakan semakin banyak fasilitas kesehatan yang ikut dalam program JKN. Data dari BPJS Kesehatan sampai dengan Oktober 2016, jumlah fasilitas kesehatan yang telah bekersama dengan BPJS kesehatan untuk melayanani peserta JKN berjumlah 25.828 fasilitas kesehatan, yang terdiri dari 20.531 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.001 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 2.047 Apotik, 956 Optika dan 256 Laboratorium.

Sementara hingga Januari 2016, pelayanan Penyakit katastrofik di era JKN menghabiskan biaya klaim sebesar Rp 74,3 Milyar dengan pemanfaatan tertinggi pada penderita penyakit Jantung yaitu 905.223 penderita dan biaya klaim sebesar 6,9 T. Berikutnya diikuti oleh kasus kanker sebesar 1,8 T dan kasus stroke sebesar 1,548 T.

Selain itu, Fasilitas kesehatan primer menjadi soko guru dari pelayanan kesehatan, bukan saja menjadi gate keeper untuk rujukan tetapi juga membina masyarakat umum untuk mempunyai kemampuan untuk hidup sehat.

Penguatan layanan kesehatan dengan semangat membangun dari pinggiran, menjadikan sebuah terobosan untuk pemerataan tenaga kesehataan (Nakes) di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Sejak mulai diberangkatkan pada April 2015, telah ditempatkan sebanyak 838 orang dalam Tim Nusantara Sehat di 158 Puskesmas di DTPK.

Pengembangan RS rujukan juga menjadi bagian dari penguatan layanan kesehatan. Tujuannya adalah agar terjadi pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan menurut kompetensi Faskes tersebut. Target sasaran sampai dengan 2019 adalah 14 RS rujukan nasional, 20 RS rujukan Propinsi dan 110 RS rujukan regional.