Satu Rumah Satu Jumantik Turunkan Risiko Penularan Zika

:


Oleh Juliyah, Kamis, 8 September 2016 | 19:36 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 636


Jakarta, InfoPublik - Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik  yang merupakan terobosan baru dalam pengendalian DBD berbasis keluarga dan masyarakat dinilai efektif untuk mencegah penularan Zika.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M Subuh menyampaikan, Sumber penularan Zika dan DBD adalah sama, yaitu nyamuk Aedes, sehingga strategi pendekatan keluarga dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik untuk pencegahan penularan Zika sangat relevan.

"Pada strategi ini setiap rumah tangga mempunyai satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yaitu Jumantik Rumah yang melakukan pemeriksaan jentik dan melaksanakan PSN 3M Plus secara mandiri di rumahnya masing-masing secara rutin setiap seminggu sekali," katanya seperti disampaikan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes di Jakarta. 

Sesuai Peraturan Pemerintah No 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan bahwa pengelola, penyelenggara atau penangung jawab fasilitas umum wajib melakukan upayA pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, termasuk pengendalian jentik nyamuk. 

 

 

 

 

 

 

 

Untuk itu dibentuklah Jumantik Lingkungan dan Jumantik Perkantoran untuk melakukan pemantauan jentik dan melaksanakan PSN 3M Plus di tempat-tempat umum seperti pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, tempat ibadah, pasar, tempat pemakaman dan tempat wisata. Termasuk pula di tempat-tempat institusi seperti perkantoran, sekolah dan rumah sakit. 

Pengurus RT, RW dan Kelurahan/Desa membentuk Koordinator dan Supervisor Jumantik yang bertugas memantau dan membina pelaksanaan pemantauan jentik dan PSN 3M Plus di pemukiman maupun lingkungan umum. Hasil dari kegiatan ini adalah angka bebas jentik (ABJ) yang dilaporkan secara rutin ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

Suatu daerah dinyatakan sebagai daerah bebas jentik apabila berhasil mencapai ABJ 95% atau lebih. Dengan tercapainya suatu daerah menjadi daerah bebas jentik maka faktor risiko penularan penyakit virus Zika didaerah tersebut dapat diminimalisir.