Indonesia, Malaysia dan Thailand Sepakati Tukar Informasi Pasar Kerja

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 8 September 2016 | 10:55 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 570


Jakarta, InfoPublik - Indonesia, Malaysia dan Thailand sepakat melakukan kerja sama saling menukar informasi pasar kerja. Kesepakatan tersebut muncul pada pertemuan Kerjasama Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-6 yang membahas sumber daya manusia (Working Group Meeting on Human Resources Development).

Pertukaran informasi pasar kerja akan membantu ketiga negara dalam mengisi pasar kerja sub regional. Sehingga migrasi pekerja akan tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja, kata Indah Anggoro Putri, Kepala Biro Kerjasama Internasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/9).

Kerja sama tersebut juga diyakini akan mengurangi risiko buruk bagi para pekerja migran di negara tujuan. Pertukaran informasi pasar kerja akan dilakukan secara online.

Kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) merupakan kerja sama ekonomi sub regional yang terbentuk sejak 1993. Kerja sama ini memiliki peran strategis dalam peningkatan pembangunan wilayah daerah perbatasan antara tiga negara. Di Indonesia terdapat 10 provinsi di Sumatera yang menjadi anggota IMT-GT.

Soal pertukaran informasi pasar kerja ini, sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri saat menghadiri forum Colombo Process (Asosiasi Negara-negara pengirim pekerja migran di Asia) yang melakukan pertemuan di Sri Lanka akhir Agustus lalu. Dengan informasi pasar kerja secara online, negara pengirim pekerja migran bisa mempersiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan di negara tujuan.

Menurut Indah, yang juga kepala delegasi Indonesia pada forum tersebut, selain pertukaran informasi pasar kerja, di forum tersebut, Indonesia juga mengusulkan kerja sama pusat pelatihan kejuruan (Vocational Training Centres - Networking). Kerja sama pelatihan kejuruan dengan melibatkan Balai Latihan Kerja (BLK) ketiga negara secara langsung.

Dalam hal ini, Indonesia menunjuk BLK Aceh, Medan dan Padang sebagai daerah yang masuk area segi tiga Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk menjalin kerja sama langsung dengan BLK yang ada di Malaysia dan Thailand tanpa harus melibatkan birokrasi pemerintah.

Kerja sama BLK meliputi bidang keahlian yang dibutuhkan pasar kerja, penggunaan teknologi, instruktur serta sertifikasi keahlian. Dengan demikian, tidak ada kesenjangan keahlian antara tenaga kerja Indonesia dengan Malaysia dan Thailand, ujar Indah.

Sementara itu, dalam forum tersebut, Malaysia mengusulkan kerja sama peningkatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia di sektor industri pariwisata dan pelatihan di bidang teknologi jaringan komputer (computer networking technology).

Adapun delegasi Thailand mengusulkan kerja sama penyelenggaraan workshop peningkatan kompetensi standar keterampilan (Workshop on Competency Skills Standard). “Keterampilan yang diusulkan adalah untuk keahian terapis spa, las dan pengiriman logistik,” papar Indah.

Rencananya, workshop akan dilaksanakan pada November mendatang. Selanjutnya, ketiga negara sepakat untuk menyusun cetak biru pelaksanaan kesepakatan kerja sama tersebut, tukas Indah.