Basuki : Kasus BPJS Kesehatan Palsu Tak Lepas Dari Budaya Sogok

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 5 Agustus 2016 | 14:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 442


Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kasus Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu, tidak terlepas adanya budaya menyogok.

Aksi sogok menyogok sering terjadi saat masih berjalannya sistem kesehatan yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). “Itu gampang banget nangkapnya, masyarakat kebiasaan ditipu, kebiasaan nyogok lewat oknum,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/8).

Disebutkan, saat ini pengurusan BPJS Kesehatan sudah sangat mudah. “Sekarang kalau kamu jadi warga DKI apa sih yang susah? Sakit nggak punya BPJS, nggak punya duit tinggal datang ke Puskesmas atau RSUD terdekat,” ujarnya.

Menurutnya, bagi warga yang kurang mampu juga akan diberikan kemudahan dengan dibebaskan dari iuran perbulannya. Mereka akan masuk dalam daftar Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

Pihaknya juga memastikan akan mencari pembuat kartu BPJS kesehatan palsu, dan pelaku akan dipidanakan karena sudah merugikan masyarakat. “Paling kami akan cek, kalau ketahuan dapat dari siapa ya tinggal dipidana,” tegasnya.

Ia menambahkan, sistem yang ada saat ini juga akan mudah mengetahui keaslian kartu BPJS, karena semuanya sudah dilakukan dalam bentuk online. Saat hendak digunakan, maka kartu akan langsung ditolak karena tidak sesuai dengan data yang ada.