Antisipasi Abu Erupsi Gamalama, BPBD Bagikan 10 Ribu Masker

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 4 Agustus 2016 | 13:10 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Penanganan abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara masih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan unsur terkait.

BPBD Kota Ternate dan BPBD Provinsi Maluku Utara telah membagikan 10 ribu lembar masker kepada masyarakat, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (3/8).

Sebelumnya, akibat erupsi Gunung Gamalama pada Rabu (3/8) pagi, hampir sebagian besar kelurahan di Kecamatan Ternate Utara dan Kecamatan Ternate Tengah tertutup abu vulkanik debu. Namun demikian, turunnya hujan pada siang harinya membuat abu vulkanik larut ke dalam aliran permukaan dan tidak beterbangan tertiup angin.

Sementara itu, pembersihan Bandara Babullah di Kota Ternate dilakukan dengan menyemprot landasan pacu hingga Rabu (3/8) malam. Petugas mengerahkan beberapa mobil tanki air untuk membersihkan bandara.

Jika tidak ada erupsi susulan yang lebih besar di Gunung Gamalama kemungkinan pada Kamis (4/8) pagi besok, Bandara Babullah sudah dibuka dan beroperasi kembali, ujar Sutopo.

Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Gamalama PVMBG pada Rabu (3/8), selama pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, aktivitas vulkanik masih labil dan fluktuatif. Terjadi satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo maksimum 49 mm dan lama gempa 50.10 detik. Satu kali gempa hembusan dengan amplitudo maksimum 6 mm, dan lama gempa 10.66 detik. Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0.5 - 2 mm, dominan 1.5 mm.

Pengamatan secara visual teramati asap berwarna kelabu tebal dengan ketinggian 300 sampai 800 meter ke arah timur sampai selatan. Status masih tetap Waspada (level II).

Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Gamalama dalam radius 1.5 km. Kondisi masyarakat berjalan dengan normal, kata Sutopo.

Di tempat lain, lanjut Sutopo, aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur masih labil. Pengamatan secara visual pada Rabu (3/8) asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis-tebal, tekanan lemah-sedang, tinggi asap berkisar 50-800 meter dari puncak kawah kearah Barat laut-timur. Terdengar suara gemuruh lemah-kuat. Pintu-pintu/kaca di pos PGA bergetar. Secara seismik tremor menerus dengan amplitudo maksimum  0.5-16mm dominan 3 mm.

Status tetap Waspada (level II). Dalam status ini masyarakat di sekitar Bromo dan pengunjung atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo, tukas Sutopo.