IDAI Akan Pantau Terus Tumbuh Kembang Anak Korban Vaksin Palsu

:


Oleh Juliyah, Rabu, 27 Juli 2016 | 16:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 239


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) akan memantau terus tumbuh kembang anak-anak yang terpapar vaksin palsu dalam jangka panjang.

Sekjen IDAI Piprim Yanuarso menjelaskan, pemantauan tumbuh kembang anak ini akan dilihat berdasarkan apa isi dari vaksin palsu itu. Dari pemantauan tumbuh kembang ini nantinya akan terlihat apakah pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang terpapar vaksin palsu itu baik, atau ada yang perlu diperhatikan dan memerlukan pemeriksaan lanjutan.

"Pada kasus yang perlu diperhatikan ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan yang lebih seksama," katanya usai rakor di kantor Kemenko PMK Jakarta, Selasa (26/7).

Menurutnya, dari kajian IDAI berdasarkan hasil temuan BPOM diketahui vaksin palsu tidak memengaruhi tumbuh kembang anak dalam jangka panjang maupun pendek.

"Bahayanya karena seharusnya anak-anak yang terlindungi dari penyakit tertentu tidak terlindungi karena vaksin yang diberikan palsu," ujarnya.

Diketahui vaksin palsu berisi vaksin Hepatitis B yang dilabeli vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT), ada juga yang diencerkan dan berisi cairan infus.

"Isi vaksin palsu bukanlah racun, IDAI menganalisis berdasarkan hasil temuan BPOM dari sekian jumlah isi vaksin palsu tersebut tidak berbahaya dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ungkapnya.

Karena itu orangtua yang anak-anaknya terpapar vaksin palsu, diminta jangan merasa khawatir, karena isi vaksin tersebut tidak berbahaya. "Vaksinasi ulang akan tetap dilakukan, dan IDAI akan pantau terus tumbuh kembang anak-anak ini dalam jangka panjang," katanya.