Menko PMK: Penguasaan Iptek Jadi Kunci Dalam Tingkatkan Daya Saing Nasional

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 26 Juli 2016 | 12:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 622


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan, penerapan dan penguasaan teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing produk.

“Disinilah peran teknologi dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk,” kata Puan dalam sambutannya pada pembukaan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2016 di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Menurutnya, kemampuan penguasaan teknologi sangat tergantung pada pembangunan manusia, karena teknologi hadir sebagai karya inovasi yang dihasilkan oleh manusia yang berkualitas.

Disebutkan, KTN 2016 yang mengambil tema “Inovasi Teknologi Untuk Kejayaan Bangsa dan Negara”, ini merupakan kegiatan penting dalam rangka pembangunan iptek. Oleh karena itu, dirinya berharap agar KTN 2016 ini mampu menghasilkan rekomendasi tentang bagaimana cara agar teknologi bisa mendukung pengembangan industri nasional, dan meningkatkan daya saing di tingkat global.

Namun merujuk pada data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), anggaran riset di Indonesia baru mencapai 0,09 persen dari PDB, sedangkan negara-negara tetangga justru mampu mengalokasikan dana riset yang lebih besar, misalnya seperti Malaysia mencapai 0,39 persen dari PDB, Vietnam 1,1 persen, Singapura bahkan sudah mencapai angka dua persen.

Walaupun alokasi APBN untuk penelitian masih terbatas, padahal UNESCO sudah merekomendasikan agar belanja riset suatu negara di atas dua persen dari produk domestik bruto (PBD) nasional, namun  harus digunakan secara efektif dan efisien.

“Oleh karena itu, pembangunan penelitian dan penerapan iptek harus memiliki prioritas dan fokus, target yang jelas, sehingga terhindar dari siklus riset hanya untuk riset,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di  bidang riset dan teknologi. Untuk itu, fokus penelitian dan penerapan iptek diarahkan pada tujuh bidang, yakni pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, telekomunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan, serta material.

Namun demikian, dalam implementasi tujuh bidang iptek tersebut, BPPT agar selalu melakukan koordinasi dan sinergi dengan semua Kementerian atau lembaga terkait lainnya,  tidak berjalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terjadi tumpang tindih, dan hasilnya bisa berguna bagi bangsa ke depan.