Dukung Diversifikasi Pangan, BPPT Manfaatkan Sumber Pangan Lokal

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 2 Juni 2016 | 14:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 523


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan berbagai kegiatan guna mendukung program diversifikasi pangan melalui inovasi teknologi formulasi dan desain alat untuk pengolahan pangan berbahan baku lokal, seperti jagung, sagu, dan ubi kayu.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Eniya Listiani Dewi mengatakan, jagung, sagu dan ubi kayu selama ini dipersepsi hanya sebagai tambahan makanan. Bahkan diidentikan dengan kekurangan makanan.

“Maka kita ubah persepsi itu dengan hasil-hasil produk BPPT dengan beras analog. Hal seperti itu kita mengedukasi masyarakat untuk berubah pola makanannya, menjadi menggunakan pola makan hidup sehat,” kata Listiani pada acara konferensi pers penandatanganan kerja sama antara BPPT dan China di bidang biotechnolgy di Jakarta, Kamis (2/6).

Menurutnya, pihaknya memfokuskan kepada pangan yang menggunakan sumber daya lokal, karena dilihat dari sisi kesehatannya juga. Dari sisi kesehatan beras analog juga sangat cocok untuk penderita diabetes, autis dan alergi.

Selain itu, kata dia, dalam mendukung diversifikasi pangan, BPPT juga telah mengembangkan pangan sumber protein, seperti ikan nila unggul yaitu ikan salina atau yang disebut ikan maharsi.

“Ini salah satu ikon produk BPPT, juga untuk mendukung ketahanan pangan disisi sumber protein,” ucapnya.

Berikutnya, BPPT mempunyai pengembangan sapi, tapi fokus pada pengembalaan sapi dengan menggunakan pakan yang lain.

“Kita mempunyai konsep sapi yang memakan daun sawit. Ini kita upayakan, bahwa perkebunan-perkebunan di Indonesia, selain ada tanaman atau pepohonan disitu bisa juga untuk pengembalaan sapi,” paparnya.

Sapi-sapi disitu bisa makan makanan yang ada di perkebunan tersebut, apakah itu bonggol Jagung atau spah daun Nanas. “Tapi kita mencoba di daun sawit, dan tambahan formulasinya kita olah juga menjadi salah satu sumber vitaminnya,” paparnya.

Oleh karena ini terkait kerja sama dengan Qingdao Vland Biotech Group Co. Ltd ini, maka merupakan salah satu unsur untuk mengembangkan teknologi produksi enzim yang diarahkan untuk aplikasi enzim di industri pakan ternak.