:
Oleh Astra Desita, Rabu, 1 Juni 2016 | 13:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 701
Surabaya, InfoPublik - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengaku belum mendapatkan laporan komplet atas adanya kasus perjokian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 di Unhas.
Joki Unhas, sekarang dalam tahap penyelidikan. "Saya mau membuktikan, siapa yang mengeluarkan soal itu. Kedua, apakah pola jawaban sesuai dengan yang dikeluarkan," kata Nasir usai meninjau pelaksanaan SBMPTN 2016 di Universitas Negeri Surabaya, Rabu (1/6).
Nasir mengaku telah menugaskan Sekjen untuk mengawasi pelaksanaan SBMPTN 2016 di Unhas. “Terjadinya kecurangan dimana, apakah masif. Kalau hanya untung2an jatuhnya penipuan. Saya tegasi pak sekjen untuk mengawasi,” ujarnya.
Namun, ditegaskan Nasir bahwa joki dan pengguna jasanya harus dijatuhi sanksi. Tanpa melihat pengguna jasa joki itu korban penipuan atau bukan.
Jika merupakan mahasiswa aktif, pemberi kunci jawaban atau joki tersebut akan langsung dipecat dan diproses pidana di kepolisian. Begitu pula klien joki, dinyatakan gugur dan diproses juga di kepolisian, tegas Nasir.
