200 Atlet Tenis Ikuti Jakarta Challenge Internasional Fencing Cup

:


Oleh Astra Desita, Minggu, 29 Mei 2016 | 01:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 348


Jakarta, InfoPublik - Kejuaraan anggar bertajuk Jakarta Challenge Internasional Fencing Cup (JCIFC) digelar di Stadion Tennis Indoor Senayan, Sabtu (28/5). Ajang itu melibatkan 200 atlet dari 37 klub terbaik dari dalam dan luar negeri.

Turnamen terbuka itu digelar untuk ketiga kalinya, dengan JCIFC II tahun lalu melibatkan negara-negara Asia Tenggara. Tahun ini WRG Fencing Team selaku penggagas meningkatkan levelnya ke jenjang lebih tinggi yaitu Asia Pasifik, dengan mengikutsertakan atlet-atlet Irak.

"Ajang ini adalah event ketiga yang kami gelar. Pertama kami hadir dengan nama yang berbeda WRG International Fencing Cup itu 2012 pesertanya 170-an peserta, yang ikut tiga negara Malaysia, Indonesia, dan Singapura," kata Ketua Pelaksana JCIFC Ganefiono.

Menurut Ganefiono, di ajang kedua kami ganti nama menjadi Jakarta Challenge Internasional Fencing Cup, ini untuk menjaring lebih banyak lagi peserta Asia Tenggara dan berhasil. "Kami harap ajang ketiga ini juga bisa meraih kesuksesan yang sama," katanya.

Selain untuk pengembangan olahraga anggar di Indonesia, kata Ganefio, ajang tersebut juga menjadi ujicoba pre-conditioning PON 2016 dan Asian Games 2018. Program ini juga salah satu bentuk program pembinaan atlet anggar di Indonesia melalui sebuah pertandingan berskala internasional, dan sarana untuk mempertemukan dan mengakrabkan komunitas anggar di Indonesia maupun Asia Pasifik.

"Sifat turnamen ini terbuka jadi kami terbuka untuk klub atau negara manapun yang ikut dalam ajang ini. Kami ingin membuka kesempatan khususnya bagi atlet anggar nasional untuk ikut bertanding, supaya mereka bisa mengukur tingkat kemampuannya dan mempelajari pola serta teknik bermain atlet dari negara asing," ungkapnya.

Ada 37 klub dari tujuh negara yang berpartisipasi dalam kejuaraan internasional ini yakni Indonesia, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, Irak Malaysia, dan Australia. Mereka akan ikut dalam pertandingan yang dibagi tiga jenis senjata yaitu foil, epee, dan sabre. Adapun pembagian umurnya meliputi empat kelas yakni di bawah usia 10 tahun, U-14, U-17, dan senior/open putra dan putri.

"Kami sebagai penyelenggara berharap dengan ajang ini anggar Indonesia bisa kembali berjaya seperti tahun 90-an. Selain itu tentu dengan ajang ini atlet anggar Indonesia bisa berbicara di level Asia Tenggara, seperti SEA Games dan Asian Games 2018," tutur Ganefio.

Salah satu klub dari DKI Jakarta, Patriot Nusantara, menurunkan tujuh atletnya untuk ikut di turnamen terbuka ini. Selain sebagai ujicoba, pihak klub berharap melalui ajang ini anak didiknya bisa mendapatkan pelajaran penting dan klub bisa mengukur latihan yang mereka latihan beberapa tahun terakhir.

"Kami dari Patriot sangat berterimakasih karena klub-klub Indonesia bisa menjadikan ajang ini sebagai ujicoba. Apalagi banyak dari asing juga ikutan, karena kalau tidak ada ajang seperti ini akan sulit bagi kami klub daerah untuk mencari ujicoba atau kompetisi," kata Joce Tomasoa, wakil ketua klub Patriot Nusantara yang merangkap sebagai asisten pelatih.