:
Oleh Astra Desita, Sabtu, 28 Mei 2016 | 20:28 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 163
Jakarta, InfoPublik - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Ni'am meminta orang tua memberikan pendidikan reproduksi atau pendidikan seksual kepada anak secara proposional.
"Perlu proporsionalitas. Intinya pendidikan reproduksi yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak," tutur Asrorun di Jakarta, Jumat (27/5).
Asrorun mengatakan orang tua harus mampu memberikan pemahaman terhadap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi-fungsi reproduksi.
"Mana yang boleh ditampakkan dan mana yang tidak boleh, tanggung jawab untuk menjaga kehormatan diri, dan menjaga tubuh," katanya.
Selain itu kata dia, orang tua juga harus menjelaskan mengenai anatomi tubuh beserta fungsi-fungsinya, serta perubahan fisiologis yang akan dialami anak dan bagaimana cara menyikapinya.
Orang tua lanjut Asrorun, juga perlu menjelaskan bagaimana menjalin relasi yang baik dalam interaksi sosial.
Menurut Asrorun, pendidikan tersebut harus diintegrasikan dengan nilai-nilai dalam agama dan moralitas. "Misalnya soal aurat, soal haid, soal mimpi basah, dan soal relasi yang bukan mahram," pungkasnya.